Aluna pernah mendengar dari seseorang bahwa hidup akan berjalan baik kalau dia mengikuti kemanapun arus mengalir. Tapi, Aluna lupa kalau disetiap perjalanannya mengikuti arus pasti ada halangannya. Entah itu karena batu yang menyumbat atau pohon yang tumbang sehingga dia kesulitan berjalan-atau hal lain, persisnya Aluna belum terpikirkan sampai kesana. Aluna belum mempersiapkan apa-apa. 24 Tahun hidupnya, Aluna masih berusaha keras meraih apa yang penting baginya. Terlebih untuk keluarga dan seseorang yang bertambahnya usia, semakin sukses membuat Aluna tidak ada harganya. Aluna terlalu fokus dengan dunia orang lain dan menggantungkan hidupnya pada orang lain. Gadis itu selalu berpegang pada kalimat 'hidup hanya untuk mengikuti arus'. Aluna tidak punya apa-apa. Bahkan saat seseorang yang memperkenalkannya pada makna hidup sesungguhnya pergi, Aluna tidak bisa beranjak. Dia tetap berdiri berhimpitan dengan batu dan pohon tumbang yang menghadang arus. Menyaksikan satu persatu harapannya mengalir tanpa ada raganya. "Dipta, kamu tau nggak apa yang paling susah ditemukan dalam kehidupan ini?" "Ketulusan?" tanya Pradipta pelan, tampak ragu. "Bukan," Aluna menggeleng, mata Gadis itu menerawang jauh menatap langit yang malam itu hanya memberikan satu bintang sebagai hiasannya. "Yang paling susah ditemukan itu kejujuran. Kaya gini loh Dip, semua orang mungkin bisa tulus, tapi nggak semua orang bisa jujur sama ketulusan yang dia lakuin itu sebabnya kenapa bisa melalukan itu." Copyright©️2024 by AynawolAll Rights Reserved
1 part