Senja, seorang mahasiswi di semester akhir, dihadapkan pada kenyataan pahit ketika ibunya, satu-satunya penopang keluarga, mengalami kecelakaan tabrak lari dan terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit. Dengan tagihan medis yang terus menumpuk dan tabungan yang hampir habis, Senja harus menanggung beban yang berat di tengah perjuangannya menyelesaikan kuliah dan bekerja paruh waktu. Keseharian yang sudah sulit menjadi semakin berat ketika ia harus menghadapi tanggung jawab besar atas kesembuhan ibunya dan masa depan keluarganya.
Di tengah kecemasan yang mencekiknya, sebuah tawaran bantuan tak terduga datang dari Profesor Dimas, dosennya di mata kuliah Sejarah Filsafat yang terkenal tegas dan keras. Meski awalnya curiga atas niat baiknya, Senja mulai melihat sisi lain dari pria yang sebelumnya hanya dianggap sebagai dosen yang menakutkan. Seiring waktu, hubungan mereka berkembang dari interaksi formal menjadi lebih personal, dibangun di atas empati dan kerentanan bersama. Namun, perasaan yang tumbuh di antara mereka mulai menimbulkan konflik batin bagi Senja, yang terjebak antara rasa cinta yang berkembang dan ketakutan akan konsekuensi sosial serta dinamika kekuasaan antara mahasiswa dan dosen.
Sinopsis ini menggambarkan perjuangan Senja menghadapi beban hidup yang tak terduga, disertai dengan dinamika emosional yang rumit saat ia menemukan kenyamanan dan cinta di tempat yang tidak diduga.