Sinopsis Novel: "Rintik Yang Tak Pernah Lelah"
Fiona Athabasca, gadis yang selalu dikaitkan dengan hujan, menjalani hidup yang penuh luka sejak kecil. Kehilangan keluarga, terabaikan, dan dihantui oleh kemiskinan membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang kuat namun rapuh di dalam. Bagi Fiona, hujan adalah saksi bisu setiap tangisan dan kesedihan yang ia pendam.
Hingga suatu hari, takdir membawanya ke Sekolah Pelita, tempat yang seharusnya menjadi awal baru dalam hidupnya. Di sana, ia bertemu Danareksa, seorang pemuda pendiam namun penuh perhatian. Dalam diam, Danareksa mengagumi Fiona-bukan hanya karena kecantikannya, tetapi karena ketangguhannya menghadapi hidup yang keras.
Seiring berjalannya waktu, Danareksa menjadi pelindung hati Fiona di tengah badai kehidupannya. Setiap hujan yang turun menjadi momen-momen indah mereka, saat Fiona perlahan membuka hatinya kepada satu-satunya orang yang peduli padanya.
Namun, kisah cinta mereka harus menghadapi kenyataan pahit. Fiona, yang selama ini menyimpan penyakit serius tanpa sepengetahuan siapa pun, perlahan kehilangan kekuatannya. Di bawah rinai hujan terakhir, Fiona menghembuskan napasnya di pelukan Danareksa, meninggalkan kenangan manis yang bercampur pedih.
"Gadis Hujan" adalah kisah tentang cinta, kehilangan, dan kekuatan untuk bertahan meski hidup penuh duka. Ini adalah pengingat bahwa cinta sejati tidak selalu berarti memiliki, tetapi memberi makna dalam setiap hujan yang turun.
Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1001 tingkah menyebalkan yang akan ditunjukkan selama masa uji coba berpacaran. Dengan begitu, berondong menyebalkan berstatus pacar magang itu memilih pergi meninggalkannya.
Sialnya, ini tidak semudah yang Miura kira. Terlebih saat dia harus tinggal satu atap bersama pacar berondongnya dengan hormon belum stabil alias sangean.
Miura Nara dalam masalah baru yang lebih besar dari sekadar Askara Tarachandra Manggala.