Hujan di luar sana memaksaku kembali ke masa di mana aku merasa patah dan tidak berguna. Kenangan di otakku berputar, meliuk, seiring dengan kepulan cokelat hangat yang sedang aku genggam. Hangat cokelatnya tidak aku rasakan sama sekali, tertutup panasnya hati dan pikiranku ketika kenangan-kenangan itu mencoba mendobrak tembok tinggi yang sengaja aku bangun, agar aku tidak perlu menoleh ke belakang lagi. Agar aku tidak perlu merasakan sakitnya lagi. Tapi, masih sama seperti waktu-waktu sebelumnya, kali ini aku gagal lagi. Aku masih sulit berlari, masih betah hidup di masa lalu, atau mungkin, masih rindu akan hal-hal yang pernah aku raih, dulu. 100% hasil karangan sendiri, tdk ada unsur plagiat!All Rights Reserved
1 part