Arisa tidak lolos ke tingkat provinsi pada percobaan pertamanya mengikuti OSN bidang geografi dan merasa terpuruk. Hari-hari selanjutnya dilalui dengan belajar terus-menerus, mematok mimpi paling tinggi, dan memandang semua orang sebagai rivalnya. Pada satu titik, dia bertemu dengan Tama, pemuda yang bisa memprediksi cuaca secara presisi di kedai tempatnya bekerja paruh waktu. Gejolak paling memuakkan muncul, mengantarkan Arisa dalam perjalanannya mencari makna keberadaan dirinya, impian yang tertunda, dan penerimaan.
"Kamu nggak lelah, Ari?" Bapak bertanya dan ketika aku menggeleng, dia memulai cerita yang sering kudengar kala anak-anak, tentang seekor penguin yang tersesat di tempat paling jauh dari habitatnya.
ERLAN PANDU WINATA , anak kedua dari ZIDAN WINATA.
Terlahir dari keluarga berada, hidup penuh dengan kemewahan ia tak pernah kekurangan dalam segala hal. Kasih sayang kedua orang tuanya yang adil untuknya dan juga untuk kedua saudaranya.
Namun semua itu berubah, ketika dia memutuskan untuk menikah dengan gadis pujaannya, di mana hubungannya tak mendapatkan restu dari keluarganya.
Setelah menikah dia di usir dari rumahnya, hidup sederhana bersama dengan istrinya, sampai akhirnya dia di karuniai anak laki-laki yang dia beri nama ARGA PUTRA ERLANGGA.
Hingga suatu hari, Arga yang sudah mulai sekolah, bersahabat dengan sepupunya yang membawanya bertemu dengan keluarga besar Papanya, pertemuan tak sengaja itu menjadi jembatan pertemuan kedua orang tuanya setelah bertahun-tahun lamanya mereka tak pernah bertemu.
akankah mereka kembali menjadi satu keluarga, atau tetap menjadi orang asing. mari kita lihat sama-sama.