Mohan Sadajiwa Lengkara, seorang pemuda yang tenang dan penuh perhatian, telah lama menyimpan perasaan yang tak terucapkan pada sahabatnya, Nafla Senandika. Bersama sejak kecil, mereka berbagi tawa, rahasia, dan kenangan yang melekat erat. Namun, bagi Mohan, Nafla bukan sekadar sahabat-ia adalah cinta pertamanya. Pernah, ia memberanikan diri untuk mengungkapkan isi hatinya, tetapi yang ia dapatkan hanyalah kebisuan yang menggantung tanpa jawaban.
Dua minggu terakhir, ada sesuatu yang berbeda. Nafla terlihat semakin dekat dengan seseorang-bukan sembarang orang, melainkan Fattah Jayendra Lengkara, abang kandung Mohan sendiri. Kedekatan mereka yang kian nyata bagaikan belati yang menggores perasaan Mohan. Ia terjebak dalam dilema yang tak mudah. Di satu sisi, ia ingin melihat Nafla bahagia, tetapi di sisi lain, hatinya nyaris luruh setiap kali menyaksikan mereka bersama.
Di tengah gejolak batin itu, hadir seorang gadis yang mengusik dunianya-Aqeela Aza Aneera. Berbeda dari Nafla yang tenang dan penuh pesona lembut, Aqeela datang seperti badai kecil yang berisik, riang, dan penuh warna. Kehadirannya perlahan mengguncang hati Mohan yang nyaris beku.
Lantas, akankah Mohan merelakan Nafla untuk bahagia bersama Fattah? Ataukah, justru Aqeela yang akan mengubah arah hatinya?
Edgar merasa beruntung memiliki Flora sebagai kekasihnya. Tak peduli jika Flora adalah gadis nerd disekolahnya.
Hanya orang bodoh yang tak menyadari betapa sempurnanya seorang Flora Ayumi Maharani.