Utamakan vote!
Pernah gak kalian kedip sebentar beda dunia, mana gak ada petunjuk sama sekali.
Mau nangis gak ngebantu, gak nangis udah capek. Tapi ya jalanin sajalah. 'Kan yang seperti udah dibilang tadi, pindah dunia. Tapi habis nangis orang mah di dunia lain cari jodoh ya? Ni bocah malah cari duit jualan sempak, Arianwen gak ding, Meira gadis mageran yang hobi halu di kamar yang barengan dengan adiknya mengalami kejadian hoki, sial lebih tepatnya setelah dia puas-puas lihat cogan di pin.
Cekikikan gak jelas walaupun mati lampu dengan kasurnya yang isinya barang-barang lamanya yang mau dia seleksi untuk diberikan ke neneknya yang hobi koleksi sampah.
Tidak tahu saja, sepertinya Tuhan sudah bosan melihat Meira malas-malasan dan tidak produktif di masa remajanya sehingga dia dilempar ke dunia baru yang akan setidaknya membuatnya mengerahkan sikil-eh skillnya sedikit walaupun kadang tidak bermanfaat.
Namun benarkah Tuhan hanya membiarkan itu terjadi seolah-olah keajaiban? Atau malah suatu kesialan? Who knows.
Novel yang kebanyakan narasi, jadi maklum kalau dialognya cuma seuprit
Cover bukan karya saya tapi pin, gak percaya? Ya udah🗿
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan