"Papa, aku udah berusaha semaksimal mungkin." Ghina, gadis manis yang menganggap rumah adalah kebencian paling besar baginya. Kehidupan yang di penuhi dengan paksaan, paksaan untuk mengejar nilai yang sempurna. Bagi Cakra, kemampuan Ghina belum memenuhi kriteria kepintarannya.
Puing-puing kehidupan sudah Ghina lewati setiap hari, apakah kejadian seperti itu akan terulang sampai ia di panggil yang maha kuasa?
Pernyataan yang seharusnya tidak diketahui Ghina, ia malah mengetahuinya, kan?
Bagaimana kehidupan Ghina selanjutnya, semua akan berakhir pada masanya.
"Amanda, maaf.."
•π•
"Ma, Pa.. Kapan kalian sadar?"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~