"Hujan adalah Anugerah, dan Jeano adalah setumpuk luka yang indah." -Rintik Tamara.
~•~•~
"Ra, kalo hujan jangan lupa berteduh ya? Gue enggak mau liat Lo sakit." pesannya seraya melepaskan pelukan kami.
"Enggak mau, karena hujan itu adalah kamu. Mana mungkin aku pergi ninggalin kamu?"
Aku menggelengkan kepalaku membuatnya menangkup kedua pipiku dengan tangannya. Ia sedikit mengurangi jarak antara kami. Hingga dua matanya yang indah itu, dapat aku lihat jelas teduhnya.
"Setelah hujan itu membuat Lo sakit, dia pasti akan pergi Ra. Akan ada jarak. Makannya gue enggak mau Lo sakit, berteduh ya Ra?"
"Kalo kamu itu hujan, terus kemana aku bisa berteduh?"
"Jeano Ra, dia akan menjadi tempat Lo berteduh." terlukis senyuman di bibirnya. Itu seperti, pelangi.