Jejak Cinta di Bawah Hujan

Alma adalah gadis berusia 17 tahun yang tinggal bersama ibunya, Rina, di sebuah kota kecil di Indonesia. Kehidupan Alma penuh dengan mimpi dan semangat muda, namun ia merasa bahwa ibunya terlalu protektif, membatasinya dari kebebasan yang ia dambakan. Rina adalah seorang wanita tangguh yang telah menjadi tulang punggung keluarga setelah ditinggal suaminya beberapa tahun lalu. Baginya, Alma adalah harta yang tak ternilai, dan ia melakukan apa saja untuk melindungi anak satu-satunya.

Seiring waktu, Alma semakin merasa terkekang oleh aturan-aturan Rina. Konflik demi konflik kecil terjadi, mulai dari peraturan jam malam hingga impian Alma untuk melanjutkan pendidikan di luar kota, yang Rina tentang dengan tegas. Hubungan mereka semakin renggang, dan Alma mulai merasa bahwa ibunya tak pernah benar-benar memahami dirinya.

Suatu hari, Alma secara tidak sengaja menemukan sepucuk surat usang yang tersimpan di antara buku-buku tua di kamar ibunya. Surat itu adalah bagian dari kehidupan Rina yang tidak pernah Alma ketahui, mengungkapkan perjuangan dan pengorbanan yang telah Rina lalui demi dirinya. Dalam surat itu, terungkap juga kisah cinta pertama Rina dan pengorbanannya sebagai seorang ibu tunggal.

Melalui surat-surat itu, Alma perlahan mulai melihat ibunya dari perspektif yang berbeda. Ia mulai memahami rasa takut dan kasih sayang yang tersembunyi di balik sikap protektif Rina. Namun, ketika akhirnya Alma ingin mendekati ibunya, ia dihadapkan pada kenyataan bahwa Rina sedang menghadapi sebuah penyakit serius yang selama ini disembunyikannya.

Di tengah hujan deras suatu malam, Alma memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya kepada sang ibu. Mereka duduk bersama di ruang tamu rumah mereka yang sederhana, berbicara tanpa batasan untuk pertama kalinya. Hujan yang turun malam itu seakan menjadi saksi bisu rekonsiliasi mereka. Alma berjanji untuk menghargai setiap momen bersama Rina, sementara Rina berjanji untuk lebih mendengarkan dan memahami keinginan anaknya.