Bulan purnama sempurna di atas langit menjadi objek tatapan sepasang mata semerah mawar yang tengah menatap lurus tanpa emosi. Tatapannya perlahan berubah sendu seiring lembut angin yang bertiup malam itu. Dingin menusuk,hening dalam kesendirian. Dialah Carlos Regan. Seorang pimpinan mafia kini sedang berdiri di anjungan sebuah kapal pesiar seorang diri sekedar menikmati angin laut malam dan membuang perasaan tak tenang yang sudah lama bergelayut dalam hatinya. . . "Tuan, acara pelelangan akan segera di mulai". suara bariton seorang pria yang merupakan asisten setianya, tak ayal membuat Pria bermarga Regan itu pun menoleh sedikit tanpa berbalik. "Apa 'mereka' juga datang?". Tanya Carlos Regan dengan suara serak dan dalam khas miliknya. " Ya, Tuan Rey Sagara datang bersama dengan seseorang". "Hm. Apakah anak tertua dari keluarga mereka akhirnya datang? Jeno Sagara?" "Menurut informasi saat ini tuan Jeno sedang berada di Meksiko, sebagai gantinya beliau mengirim tuan Rey untuk ikut dalam pelelangan" jawab asistennya. "Leon, kali ini kau ikut lelang itu. Aku menginginkan artefak kuno yang akan di lelang hari ini" Kontan alis Leon menyatu mendengar keinginan bosnya. Tidak biasanya Carlos menginginkan artefak karena dia hanya menggelontorkan dana untuk lelang organ atau formula baru yang akan menunjang bisnisnya. "Baik Tuan" "Aku tak peduli berapa harganya, aku menginginkan itu" Leon hanya bisa membungkuk hormat pada pimpinannya dan pamit undur diri untuk masuk ke ruangan yang ada di dek 3 untuk mengikuti lelang. Carlos hanya mengangkat satu tangannya sebagai kode bahwa asistennya boleh pergi. Hening setelah kepergian asistennya, dengan langkah tenang Carlos maju selangkah dan kembali memandang tajam ke arah laut yang gelap itu seolah menelan segalanya. Ingatan pria itu berputar dan menampakkan sosok seorang gadis yang dulu menjadi pujaan hatinya tanpa seorangpun yang tau dimana keberadaannya sekarang. "Mi amor" Suaranya sendu menyebut cintanya.All Rights Reserved
1 part