Yuk, dicicip dulu kakak.
Cuplikan:
"Eh, Ri, tapi serius nih," Rendi akhirnya mendekat, sambil membuka ponsel dan menunjukkan layar ke Azri. "Ini apaan kemarin? Lo bukannya kerja, malah asik berduaan sama Selena."
Azri langsung ingin merebut ponselnya, tapi Rendi dengan cepat menghindar. "Lo jangan sotoy, ya. Gue cuma bantu arahin jalan, karena dia bingung!" bohong Azri kedua kalinya.
"Oh, arahin jalan," Danu menirukan dengan nada menggoda. "Lo pasti ngomong, 'Sel, ke kiri dulu ya. Kalau ke kanan takutnya gue khilaf ngajak balikan'."
Kali ini Azri benar-benar melempar penghapusnya ke arah Danu, yang langsung tertawa terbahak-bahak sambil menghindar.
Mohon saran dan kritikannya juga, sepuh🙏🏻
"Papa jelek."
Itu dia, balita itu lah alasan nya. Alasan sang predator duduk tenang, dan menikmati celotehan tak jelas bocah mungil di pangkuan nya.
"Perlu ku belikan kacamata, hm? Bahkan ketampanan ku bisa menghancurkan satu negara."
"Jelek!"
"Buta!"
"Jelek!"
"Buta!"
"Lebih tampan Kak Jendla, wlee..."
"Apa kau bilang!"
°°°°
Pembantaian keluarga konglomerat bermarga 'Lancester' menjadi hot news headline di portal berita online beberapa minggu terakhir.
'Mengerikan' itulah satu kata yang ada di dalam benak semua orang. Bagaimana tidak, seluruh anggota keluarga di temukan mati dalam keadaan tubuh terkoyak benda tajam.
Karena tragedi itu lah, hidup Arbie sang korban sekaligus putri tunggal keluarga 'Lancester' berubah 180°.Dengan takdir tuhan, jiwa nya yang berumur 17 tahun berpindah ke raga balita yang baru menginjak usia 3 tahun.