(First story i made , sorry if there are many mistakes)
Adelaida Jan Comla. Gadis cantik baik hati yang sangat lembut , ramah dan juga penuh kebahagiaan..
tetapi hidup tidak selamanya berjalan sesuai yang kita inginkan.
Banyak masalah datang tiba tiba di kehidupan Adelaida , dan karna masalah yang terus datang tanpa jeda membuat Adelaida merasa tidak sanggup dengan segala nya.
Mulai dari masalah keluarga , pertemanan , percintaan , juga kesehatan fisik dan mental nya.
untung nya dia masih mempunyai teman yang sudah ia anggap sebagai bagian hidupnya sekarang.
Orang itu adalah Jayendra Agastya Narendar.
Jayendra juga tak kalah peduli kepada Adelaida , bahkan Jayendra berusaha semampunya untuk terus membuat Adelaida semangat menjalani hidupnya.
Jayendra juga punya banyak luka , namun dengan kehadiran Adelaida hidupnya kini jauh lebih membaik , dan karena hal ini Jayendra akan terus membuat Adelaida menjadi gadis yang tak kenal lelah.
Jayendra sangat membenci jika Adelaida berusaha menyerah , Jayendra memebenci semua hal yang membuat Adelaida menjadi merasakan sakit yang bertubi tubi.
Namun namanya juga manusia , mau se peduli apapun orang yang mengusahakan segala nya untuk kita , jika memang kita lelah tidak akan ada kata semangat lagi.
Tetapi bagaimana dengan perjuangan mereka? Sehebat apa ending di antara mereka berdua?, Apakah Jayendra berhasil menemani Adelaida keluar dari masa sulit nya?
hope u enjoying to read this guys...
[Brothership, Familyship, & Bromance Area]
[Not BL!]
.
.
.
Perlakuan kasar juga sikap acuh tak acuh menjadi landasan penyesalan mereka saat melihat tubuh itu terbaring kaku di ranjang pesakitan setelah sebelumnya di tangani oleh dokter. Satu kalimat yang keluar menyentak begitu dalam relung hati mengingat semua duka yang tertoreh pada sosok lembut itu.
"Tuan muda telah tiada."
Begitu katanya.
Sangat singkat namun kalimat itu tidak pernah ingin mereka dengar. Tidak sekali pun dalam hidup mereka.
Jika saja kesempatan kedua itu ada, maka izinkan mereka untuk menebusnya. Memberikan kehidupan lebih baik padanya yang mengulas luka penyesalan paling dalam bahkan tanpa sebuah kata.
"Mendekat lah, papa ingin mendengar detak jantung mu."
"Jangan makan makanan tidak sehat! Bawa bekal saja dari rumah."
"Jika berani bergadang, aku akan tidur sembari memelukmu hingga pagi."
"Diam saja di sana, olahraga berat tidak baik untuk tubuh mu yang lemah."
"Kenapa kalian semua bertingkah aneh seperti aku orang tua berusia seratus tahun?"
.
.
.
Bunga Hyacinth melambangkan duka, penyesalan, kecemburuan dan iri hati. Dalam mitosnya Hyacinth tumbuh dari darah seorang pemuda yang sangat di sayangi oleh Apollo dan Zephyr, dan dia terbunuh karena rasa iri Zephyr pada kedekatan antara si pemuda dan Apollo. Tetapi di sisi lain, Hyacinth juga memiliki makna pengampunan atas kesalahan orang lain.