13 parts Ongoing "Tidak semua luka harus sembuh, sebagian justru layak dikenang..."
Dalam kumpulan cerpen ini, patah hati bukan sekadar akhir dari cinta, tapi sebuah perayaan-tempat kenangan, luka, pengkhianatan, dan keheningan duduk bersama dalam satu meja, meneguk air mata sebagai anggur malam.
Perayaan Patah Hati menghadirkan kisah-kisah manusia yang berjalan limbung di lorong sunyi kehilangan:
Seorang pria yang dihantui masa lalu mantan istrinya, hingga iblis dalam dirinya menampakkan wajah...
Perempuan yang mencari makna di balik mimpi-mimpi gelap setelah kekasihnya hilang tanpa pesan...
Sebuah surat yang tak pernah sampai, ditulis di antara jeda hujan dan bunyi ambulans...
Dan cinta-cinta lainnya, yang menyublim dalam kata, menyakitkan namun indah dikenang.
Dengan gaya bahasa yang manis dan penuh diksi metaforis, buku ini mengajak pembaca merayakan rasa sakit, menyelami kedalaman luka, dan menatap cahaya kecil di ujung sepi. Karena tidak semua patah hati harus dilupakan-sebagian dituliskan, dirayakan, dan dijadikan rumah bagi yang pernah tersesat.