"Semua manusia mempunyai luka, karena tak ada yang sempurna di dunia yang fana."
☆Semua Punya Luka 🌻
"Luka bertemu luka hanya menciptakan sakit yang luar biasa." 🌻
☆☆☆
"Arghh... Mati aja lo sialan. Liat aja gue bakalan buat dunia ini bagaikan neraka bagi lo, Azura," bentak Adelia.
"Emang udah jadi neraka kan kak? memangnya kapan aku tahu rasanya bahagia itu." Balasnya lirih.
☆☆☆
"Sialan, kenapa lo harus buat ibu gue pergi. Kenapa muka lo harus mirip dengan perempuan yang ngorbanin nyawanya buat lo, gue ngga pernah minta lo lahir,"
emosi Adelio.
"Aku juga ngga pernah minta dilahirkan, bang. Kalau tau gitu dari dulu aja aku mati, buat apa hidup hanya untuk terluka." balasnya dengan tawa yang penuh luka.
☆☆☆
"Kenapa lo harus berbuat hal menjijikkan itu, Ra. Lo kekurangan uang? minta sama gue bukan malah ngejual diri lo," ujar Ghaffi.
"Haha... gue kira lo bakalan jadi obat Ghaffi, ternyata lo malah jadi luka terhebat. Ternyata kita emang ngga cocok yaa? karena luka bertemu luka hanya menciptakan sakit yang luar biasa." Balasnya dengan raut kekecewaan.
☆☆☆
"Aku emang ngga tau, darimana kamu dapat semua luka itu, tapi aku tau perasaan mu. Itulah guna sahabat, saling memahami tanpa menghakimi," ucap Aruza.
"Terimakasih, telah menjadi satu-satunya orang yang mempercayaiku, tapi aku ngga kuat lagi, aku izin pergi duluan yaa?" balasnya dengan senyuman tanpa luka.
(SUDAH TERBIT) PESAN DI SHOPEE LOVELYMEDIA.
"Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!"
Baginya yang terbiasa dibandingkan dengan saudara sendiri, mendengar perkataan itu tak lagi menimbulkan sakit meski sesekali menangis dalam diam.
"Woi cupu! Beresin nih sekalian buang sampahnya. Awas aja lo masih bisa santai disini."
"Orang kayak lo emang pantes dapet temen?"
"Makanya gak usah belagu! Dasar babu!"
Lambat laun perkataan mereka tak lagi berefek pada hatinya, apa ini? Apakah ini yang disebut mati rasa? Ternyata ... setelah mati rasa pun ia tetap merasakan pahit yang sulit dijelaskan.
Mengapa begitu banyak orang yang membencinya?
Apa salahnya?
Di mana letak kekurangannya?
"Urus diri lo sendiri!"
"Dasar manja!"
"Qi, urusan abang bukan cuma kamu. Jangan egois."
Ah, begitu. Ternyata di mata ketiga saudaranya pun ia terlihat manja dan menyusahkan. Bagaimana ini? Hatinya kini sudah pecah berkeping-keping, ia tak lagi merasakan dirinya sendiri.
Harapannya ... sungguh sederhana, semoga kelak Ayah dan ketiga saudaranya dapat kembali menyayanginya. Semoga masa SMA-nya bisa seindah cerita novel yang ia baca.
Semoga keinginan itu dapat ia rasakan sebelum ajal menjemputnya dengan paksa.
....
Warning: violence, harsh word, bullying, suicide, etc. All picture from pinterest.