Aku tak bisa percaya dengan apa yang kulihat. Pulang ke rumah untuk mendapati sebuah kejutan tak terduga. Mataku terbelalak, dan dadaku dipenuhi oleh perasaan kaget saat aku mendapati Liya, istri muslimahku yang selama 6 tahun ini sudah mendampingiku, yang sedang mengandung anak kedua kami, tengah membuka lebar pahanya diatas kursi santai ruang tengah sambil tangannya bermain di vaginanya sendiri. Gerakannya begitu cepat, sampai-sampai suara bunyi kecipak peraduan tangan dengan bibir vaginanya yang basah saling sahut bersahutan dengan suara TV yang menyala. Payudara Liya yang juga tampan semakin membesar karena kehamilannya itu, bergoyang seiring dengan kocokan jari-jarinya.