Selama tiga tahun, Alisya menyimpan perasaan dalam diam. Dia jatuh cinta pada seorang laki-laki bermata hazel yang bahkan tak pernah tahu perasaannya. Setiap hari ia menyaksikan sosok itu dari kejauhan-menyusuri langkah-langkahnya di lorong sekolah, menantikan senyumnya, atau hanya merasakan kehadirannya di antara keramaian. Hanya itu yang bisa ia lakukan, mengagumi tanpa berani mengungkapkan. Namun, suatu hari, kenyataan itu menghantamnya keras. Tanpa pernah ia duga, lelaki yang diam-diam mengisi pikirannya ternyata telah menggenggam tangan perempuan lain. Dunia Alisya seolah runtuh, dihantam antara rasa cinta yang tak terbalas dan perasaan kehilangan atas sesuatu yang tak pernah benar-benar ia miliki. Kini, Alisya dihadapkan pada pilihan yang sulit: merelakan dengan hati yang patah atau memulai kembali, belajar mencintai diri sendiri, dan menerima bahwa tak semua yang kita cintai harus menjadi milik kita. Di tengah kepedihan itu, ia menemukan makna baru dalam mencintai... -bahwa kadang, cinta yang paling murni adalah cinta yang tidak meminta apa-apa. ~ Alisha Rembulan Athaya NavierTodos os Direitos Reservados
1 capítulo