Story cover for Janji Suci Untuk Fahira [PRE ORDER] by CherriesMei
Janji Suci Untuk Fahira [PRE ORDER]
  • WpView
    Reads 15,990
  • WpVote
    Votes 1,350
  • WpPart
    Parts 36
  • WpView
    Reads 15,990
  • WpVote
    Votes 1,350
  • WpPart
    Parts 36
Ongoing, First published Nov 02, 2024
Fahira Adeeva Shanum, memilih Jawa Tengah sebagai tempatnya menyembuhkan luka, meninggalkan segala luka dan kenangannya di kota Bandung tempat ia di besarkan sampai sekarang.

Bandung adalah tempat yang indah, penuh kenangan dan juga tempat penuh luka untuknya. Ia yang seharusnya menikah bulan depan dengan laki-laki bernama Radifan Kamandanu, seorang polisi muda akhirnya harus menelan rasa kecewa karena pengkhianatan yang dilakukan oleh calon suaminya.

Mampukah Fahira sembuh dari lukanya, dan kembali percaya pada adanya cinta sejati dan bersanding di pelaminan mengucapkan janji suci untuknya?
All Rights Reserved
Sign up to add Janji Suci Untuk Fahira [PRE ORDER] to your library and receive updates
or
#7242024
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Biru  Anuradha | END cover
Bukan Sekedar Pelampiasan Amarah. cover
Serpihan Luka cover
SINCERITY OF LOVE [TERBIT] ✓ cover
Dusta cover
Mahligai Cinta [END]✓ cover
I LOVE YOU!!! cover
Dia, Suamiku ✅ cover
Ana Uhibbuka Fillah ( TAMAT  )  cover
Cherish cover

Biru Anuradha | END

38 parts Complete

"Tidak semua yang hancur bisa disatukan kembali. Dan tidak semua cahaya membawa kehangatan." Nanza berjalan dalam senyap, di lorong-lorong gelap yang dibangun dari rasa percaya yang telah diruntuhkan. Sekali waktu, ia pernah memberi segalanya, cinta, keyakinan, seluruh dirinya. Tapi yang kembali hanya kehampaan, dan bayang-bayang luka yang tak pernah benar-benar hilang. Kini, setiap ketukan di hatinya terdengar seperti gema dari masa lalu. Setiap uluran tangan terasa seperti jerat yang manis. Dan setiap janji terdengar seperti racun yang dibungkus madu. Apa gunanya membuka pintu, jika yang datang selalu menghancurkan? Bahagia, bagi Nanza, bukanlah tujuan. Ia adalah ilusi yang berdansa di balik kabut-terlihat dekat, tapi tak pernah bisa digenggam. Dan kepercayaan... adalah puing-puing yang berserakan di tanah yang terlalu gelap untuk melihat jalan pulang. Ini bukan tentang menemukan cinta. Ini tentang bertahan di antara reruntuhan, tentang berjalan dengan luka yang belum sembuh, dan tentang belajar mengenali cahaya, tanpa harus terbakar olehnya lagi. Dan ... bagaimana percaya itu bisa dibentuk lagi? Welcome to Biru Anuradha