Jangan Berjodoh dengan Orang Kaya!
8 parts Ongoing "Itu siapa yang nganterin kamu pulang?" tanya Ibu dengan ketus.
"Temen aku, Bu." Syifa menjawab sambil menunduk.
Bukan kali pertama ibunya bersikap seperti itu. Tiap kali ada teman Syifa yang bermobil mengantarkannya pulang pasti sang ibu akan bersikap ketus.
"Laki-laki?" tanyanya lagi masih dengan sikap yang sama.
"Iya. Tapi dia cuma temen aku, Bu."
"Jauhi dia, apalagi dia laki-laki. Inget, jangan dekat-dekat dengan orang kaya apalagi laki-laki!"
Entah sudah yang ke berapa kali Syifa mendapatkan wejangan seperti ini. Ibunya seperti alergi dengan kalangan kaum berada. Dan anehnya kaum yang hanya sekian persen tersebut selalu saja ada di sekitar Syifa.
"Kenapa, Bu? Kenapa Ibu selalu melarang aku berteman dekat dengan mereka yang ekonominya jauh di atas kita?" Kali ini mahasiswi semester 5 itu memberanikan diri bertanya. Dulu dia hanya mengangguk jika sang Ibu memberi wejangan.
"Mereka hanya akan memberimu sengsara!" pungkas sang Ibu lalu berlalu pergi dari hadapan Syifa.