Motherfucking Princess
  • Reads 3,686
  • Votes 147
  • Parts 8
  • Reads 3,686
  • Votes 147
  • Parts 8
Ongoing, First published Apr 25, 2015
"look. I'm not a mother fucking princess! I'm a bad girl! you deserve someone better than me harry!!"

"I don't care! I just want you!"

"Why hazz?! why you want me so freaking bad?!!"

"Because I love you! I'm fucking do!"




(so much vulgar words)
if you under 18, please don't read, this story is not good for your health hehe.
and if you wanna judge me with bad words, you better be silent reader.
hope you guys enjoy it!
-slow update because wifi-
hey, cerita ini gue ubah jadi harry. karena gue gakuat kalo harus zayn. gue harap kalian ngerti:) thanks.



Write in Bahasa Indonesia.
All Rights Reserved
Sign up to add Motherfucking Princess to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
The Best Of Miracle cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
antagonis wife [TERBIT] cover
Kesayangan Bunda cover
BABY CHANIE cover
Rafa [End💗] cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.