Dunia terasa berhenti ketika seorang anak harus merasakan luka baru di tubuhnya, namun dibanding luka tubuhnya, ada luka yang akan membekas selama di hidupnya, luka yang digoreskan ke hati anak itu.
Anak itu keluar rumah ditemani langit yang sedang menangis bersamanya, semua sangat kacau tidak ada yang bisa dibenahi lagi baik hati maupun tubuhnya yang kini sudah terlalu lelah untuk menerima semua perkataan menyakitkan yang disertai dengan pukulan.
"Tuhan, ini arahnya kemana?" lirihnya.
"Mah, Aryanza tidak sekuat ini, datanglah ke mimpi Aryanza untuk peluk tubuh kecil ini."
Larut dalam lamunan sehingga membuatnya berhenti ditengah jalan, silau dari sebuah kendaraan membuatnya terkejut namun ia tak bisa menghindari kecelakaan tersebut.
Tubuh mungil itu terlempar, terguling berkali-kali ke aspal. Dengan kondisi mengenaskan, tubuh Aryanza penuh darah.
"Tuhan.. jika ini adalah nafas terakhirku, setelah ini kumohon pertemukan aku dengan Mamah."