"Mereka bakal nangis, nggak, ya, di pemakamanku?" "Hush! Kamu kalau ngomong yang bener!" "Lho.. ujungnya kita semua bakal pulang, kan?" "Ya.. tapi, kan nggak sekarang" "Aku cuma penasaran. Kalau orang tuaku biasa aja atau bahkan nggak datang ke tempat terakhirku, bagaimana yang lain? Apakah makamku akan menjadi makam yang paling kesepian?" Lelaki itu menatap lekat gadis yang ada di sampingnya tanpa tahu harus menjawab apa. Semua warna menyatu menjadi abu-abu dalam bola matanya yang sayu. "Manusia bisa lebih dari apa yang kita pikir. Sayangnya, kita nggak pernah bisa menebak pikiran-pikiran itu. Hidup dan matiku pun sama. Maka, apa bedanya? Seenggaknya, ketika aku mati, ada orang yang menghargai keberadaanku. Karena terlalu menyedihkan, jika menyadari bahwa selama hidup aku nggak punya siapapun. Meskipun, kenyataannya memang begitu"
2 parts