Ia lahir di dunia yang kejam,
bukan untuk bermimpi,
bukan untuk berharap,
hanya untuk melindungi-
meski nyawa berguguran,
meski darah mengalir tanpa tujuan.
Berangkat dengan tekad,
pulang dengan mayat.
Tangis tak terdengar,
jeritan hanya angin lalu.
Di tanah ini, kematian tak punya arti,
hanya kenangan yang tertinggal di balik abu.
Namun di balik dinding yang menjebak,
ada laut yang terbentang luas,
ada salju yang turun lembut,
ada pasir yang membakar tapak.
Janji pernah diucapkan,
di tengah denting pedang dan kehancuran.
"Kita akan melihatnya bersama-sama."
Namun takdir tak seindah harapan,
ia tak seperti kembarannya-
yang mengaum di tengah perang,
yang membara dalam amarah.
Ia hanya bayangan,
sunyi, diam, mengamati.
Sampai akhirnya, dunia menamparnya,
dengan kenyataan yang tak bisa dielak.
Namun meskipun luka menganga,
meskipun tubuh terhuyung di medan laga,
ia tahu... ia tidak sendirian.
"TATAKAE! TATAKAE, (M/N)!"
"SHINZOU WO SASAGEYO! SHINZOU WO SASAGEYO, (M/N)!"
Karena bunga yang layu,
bukan berarti mati.
Ia hanya menunggu,
waktu untuk kembali berdiri.
•Ff!
•Alur : 🔃🔁
•14+
•XMale reader
•(M/N)/(Male Name)