Pada tahun 1925, di tengah hiruk-pikuk perlawanan rakyat Jawa melawan penjajah, Kapten Raden Mas Prasetyo Suryowidjojo, seorang priyayi sekaligus perwira muda di kesatuan militer Hindia Belanda, terpaksa pulang ke desa kecilnya di Surakarta. Dikenal sebagai sosok yang tegas dan berdedikasi, Prasetyo membawa pulang bukan hanya tekad untuk memperjuangkan rakyatnya, tetapi juga pergulatan batin yang ia pendam selama bertahun-tahun di barak.
Di bawah naungan pohon beringin yang sudah berabad-abad menjadi saksi sejarah desa, ia bertemu dengan Wiratama Hadinoto, pemuda desa yang lembut, berkulit putih dan bercahaya, serta memiliki rahasia tubuh yang berbeda dari pemuda lainnya. Wira menyembunyikan kenyataan bahwa dirinya lahir dengan kelainan unik, sesuatu yang ia pendam dari masyarakat sekitar demi menghindari stigma.
Prasetyo, yang awalnya hanya ingin mencari ketenangan di tengah tekanan hidup sebagai perwira, justru merasakan ketertarikan yang aneh namun tak bisa ia pungkiri terhadap Wira. Semakin lama, percakapan-percakapan mereka berubah menjadi perasaan yang dalam. Di sisi lain, Wira, yang penuh keraguan dan kerentanan, menemukan keberanian dalam sosok Prasetyo, yang melihatnya melampaui apa yang ia sembunyikan dari dunia.
Namun, di tengah perasaan mereka yang berkembang, tuntutan tugas dan harapan bangsa terus mengancam. Ketika Prasetyo dihadapkan pada pilihan antara melindungi cinta yang penuh rahasia atau memegang sumpah setianya sebagai kapten, keduanya harus memutuskan: apakah mereka akan mengikuti suara hati mereka atau mengorbankan cinta demi takdir bangsa.
[UPDATE SETIAP HARI]
Pelacur, wanita penghibur, murahan, atau apapun yang orang lain sematkan padanya tak membuat gadis itu menyesali keputusannya. Awalnya seperti itu, sampai dimana dirinya bertemu dengan sosoknya yang bagai hutan luas. Memberikan kesan tenang diawal, namun menyesatkan saat terlalu jauh melangkah. Perasaan gelisah menghantui seolah pohon-pohon itu siap menelannya dalam keterpurukan saat tak menemukan jalan pulang. Hanya ada hijau, seperti sorot matanya yang begitu dalam.
Semua itu bermula ketika dirinya menolak lamaran dari pria tua yang telah memiliki tiga Istri. Widari Kemuning memilih mendatangi rumah penghibur para londo. Beberapa minggu bekerja di tempat itu sebagai gadis penghibur, Widari justru dipertemukan oleh salah satu pimpinan pasukan Belanda sekaligus seorang pebisnis di tanah jajahan, yang menawarkan jasa ranjang padanya. Pria berkulit putih kemerahan dengan rambut coklat terang dan mata berwarna hijau itu bernama Lart Van Deventer. Seorang yang telah memintanya untuk menjadi pelacur pribadinya. Pria itu tak ingin jika tubuhnya disentuh oleh banyak orang hingga menularkan penyakit kepadanya.
Berkenankah Widari menerima tawarannya..?
____
____
* Mungkin terdapat beberapa kesalahan yang tak disadari oleh penulis
*Semua dalam cerita hanya fiksi semata dan tak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli seseorang
____
~JANGAN LUPA MENINGGALKAN JEJAK SETELAH MEMBACA, BERUPA VOTE & KOMEN~
-----
Cerita yang saya buat semata-mata hanya untuk dinikmati dan tidak untuk menyinggung pihak manapun. Maaf jika ada salah yang tidak saya sengaja ataupun tidak saya ketahui.
-----
PERINGATAN..!
CERITA YANG SAYA BUAT MURNI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. JADI TOLONG JANGAN COPY CERITA INI DENGAN ALASAN APAPUN..!
PLAGIAT HARAP MENJAUH..!
___
NOTE : JIKA TIDAK MENYUKAI WATAK KARAKTER DALAM CERITA INI DIPERSILAHKAN UNTUK BERHENTI MEMBACA ATAU MEMBACA CERITA SAYA YANG LAIN.
____
Publikasi:
15-05-2024
____
pictures: AI