Hujan selalu menjadi saksi perjalanan dua orang yang tak pernah benar-benar sejalan, tetapi selalu dipertemukan. Salah satu dari mereka terbiasa mengulurkan tangan, sementara yang lain terlalu keras kepala untuk menyadari.
Mereka saling mendekat tanpa sadar, saling menggenggam meski tak pernah benar-benar menggenggam. Hingga suatu hari, hujan membawa mereka pada satu kenyataan---tidak semua perasaan bisa diungkapkan, tidak semua kehadiran bisa bertahan.
Namun, semesta selalu punya cara untuk menguji hati. Hingga akhirnya, yang tersisa hanya jejak hujan terakhir---saksi bisu dari perasaan yang baru disadari saat semuanya terlambat.
Karena tidak semua cerita berakhir dengan kata 'bersama'.
°°°
"Gib, kita akur dulu, ya? Ayo sembuhin dulu luka kita... sampai kita bisa bahagia."
- Anara.
"Kalau bisa, gue lebih milih terluka selamanya. Supaya gue bisa terus sama lo."
- Gibran
°°°
"Gue penyakitan, Nar."
- Gibran
"Gue juga, Gib. Bedanya... mental gue yang sakit."
- Anara
°°°
"Kalo rasa kita yang sama, gimana, Ra?"
- Gibran
"Percuma, Gib. Kita cuma saling nyakitin."
- Anara
"Dan gue gak masalah sama luka itu, Nar. Karena itu datang dari lo."
- Gibran
°°°
"Dunia seberisik itu, ya, Gib? Sampai derita kita gak ada yang peduli."
- Anara
"Kalo gitu, biar gue yang jadi sandaran lo, Ra. Pendengar lo, hiburan lo... sekarang, bahkan mungkin selamanya."
- Gibran
°°°
Sebelum baca jangan lupa follow akun aku.
Start: 9 November 2024.
End: Insya Allah tahun ini.
21+
Demi membayar biaya perawatan kekasihnya yang sedang Koma akibat kecelakaan, Bianca terjebak menjadi Maid di Rumah mewah milik keluarga Richard Allexander.
Tanpa bianca sadari hidupnya sudah sepenuhnya milik Richard tanpa bisa pergi darinya
"Saya bukan jalang!"
"Kupastikan kau akan menjadi jalangku!!Bukankah kau butuh uang untuk pengobatan kekasihmu hah?"