Sembilan remaja, masing-masing dengan cerita dan keinginan yang berbeda, memutuskan untuk mengeksplorasi sebuah rumah kosong yang telah terabaikan selama puluhan tahun. Rumah No.107, yang terletak di ujung jalan yang sepi, sudah lama menjadi bahan bisik-bisik di kalangan warga sekitar. Konon, rumah itu menyimpan misteri yang gelap, tetapi tak ada yang benar-benar tahu apa yang tersembunyi di dalamnya. Awalnya, mereka hanya berniat mencari hiburan, petualangan kecil yang mengasyikkan. Namun, apa yang dimulai sebagai sebuah permainan berakhir dengan tragedi yang mengerikan.
Empat di antara mereka tewas dengan cara yang tak dapat dijelaskan, dan yang tersisa hanya bisa bertanya-tanya: Apa yang sebenarnya terjadi di dalam rumah itu? Mengapa petaka yang mereka alami bisa seberat itu? Apa yang menyembunyikan rumah No.107, dan mengapa rumah itu begitu berbahaya?
Salah seorang dari mereka berusaha menjaga ketenangan di tengah kepanikan, "Kita harus tenang. Tolong, jangan pakai emosi. Kunci keluar dari sini adalah rileks. Jangan pada mau menang sendiri." Namun, meskipun kata-kata itu terdengar bijak, keputusasaan mulai merayapi mereka satu per satu. Waktu semakin sempit, dan misteri yang mereka hadapi semakin dalam.
Apa yang telah terjadi pada rumah No.107? Dan apakah ada yang bisa mereka lakukan untuk menghindari nasib buruk yang sudah menanti? Semua itu masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan.
Kalian tidak akan menyangka kalau lokasi syuting The Untamed sebenarnya adalah bekas tempat pembantaian pembunuh berantai.
Xiao Zhan mengalami kesurupan beberapa kali, tapi justru dikira akting sebagai mayat hidup. Wang Yibo terlalu cuek, jadi tidak faham situasi.
Bagaimana jadinya jika saat siuman usai kecelakaan, Xiao Zhan menemukan dirinya didekap oleh pria mirip Wang Yibo dalam balutan hanfu?
Ataukah...
"Jangan takut, Wei Ying. Kita pulang, berdua denganku di Jingshi."
Oh tidak... Xiao Zhan tersesat di dunia kultivasi!