Kebaikan dan pertolongan yang diberikan gadis cantik itu membangun sebuah cinta yang kian lama menjadi obsesi dan menimbulkan rasa kepemilikan yang sering dikenal posesif.
Ini menceritakan kisah cinta antara Allora Catherine dan Albara Morgan. Pertemuan mereka yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan, membuat mereka saling merasakan cinta yang sudah lama hilang ditelan masa.
Cinta yang diberikan oleh Bara, terus berlarut sampai menjadi belenggu obsesi, bahkan disertai dengan sifat posesifnya. Namun, Allora tak pernah menyadari cinta racun yang diberikan oleh Bara.
Akankah lambat laun Allora sadar bahwa itu bukan cinta yang sehat? Dan akankah Bara terus menerus mendekap Allora dengan duri yang ia miliki?
◎◎◎◎
"Ah, tangan mu terluka, tuan. Sebentar, aku membeli dulu obat luka ya, tuan tunggulah disini."
"Saya tak butuh bantuan anda, nona muda."
◎◎◎◎
"Kemarilah, baju anda terlalu terbuka, sayang."
"Tapi aku suka iniii." Allora merengek.
"Jika anda terus menerus membantah, tak perlu ikut. Tidurlah jika begitu!"
"Emm, baiklah."
◎◎◎◎
⚠️ Jika ada kesamaan nama tokoh, latar belakang, ataupun visual tokoh. Mohon maaf, mungkin itu hal yang tak disengaja.
⚠️ Karya ini murni, hasil permikiran saya sendiri
⚠️ FANFIC SASUSAKU⚠️
Credit by Masashi Kishimoto
Cerita dan Alur murni dari author sendiri! No Copas!
Sang Matahari ☀
Aku bisa mempengaruhi emosi siapa pun yang membiarkanku mengontrolnya. Aku akan membuatmu terluka, membuatmu menangis, membuatmu tertawa dan menghela nafas. Tapi kata-kataku tidak mempengaruhi dia. Terutama ketika aku memohon agar dia pergi menjauh. Dia selalu ada di sana, mengawasi dan menunggu. Dia membuatku tidak bisa bernafas lega.
Sang Bulan 🌙
Aku tidak pernah bermaksud untuk jatuh cinta, tujuanku mendekatinya adalah untuk mencaritahu dalang dibalik kematian kakak sulung ku. Tapi sekarang, setelah aku punya perasaan itu, aku tidak bisa menjauh. Aku terpesona oleh senyumnya, matanya, dan setiap gerakannya. Aku akan terus mengawasi dan menunggu. Sampai aku bisa menjadikannya milikku. Dan begitu dia pergi, aku tidak akan pernah melepaskannya. Bahkan jika dia memohon padaku untuk melakukannya.
Setelah aku memilihmu, tidak ada yang bisa melarikan diri dariku.
Kau bisa lari dan bersembunyi, tapi itu hanya membuat ku lebih bergairah.
Kemarilah.
Berjalan-jalanlah melewati rumah bonekaku, di mana jeritanmu akan menyatu dan permohonan kecilmu yang manis itu tidak akan pernah terjawab.