Leillicht Walzer, biasa di panggil Scarlet, gadis desa dengan rambut bak api senja, hidup sederhana di era 80-an. Kaki telanjangnya yang sering menyentuh rerumputan lembab selalu membawanya ke kebun stroberi di seberang Pulau Onace. Di sanalah, di antara reruntuhan istana kuno, ia menemukan kedamaian dan inspirasi untuk tulisannya.
Suatu sore, saat matahari mulai merangkak ke ufuk barat, Scarlet menemukan lantai dansa yang tersembunyi di antara reruntuhan. Cahaya senja yang menyentuh lantai tua itu menciptakan aura magis yang tak bisa dijelaskan. Tanpa sadar, Scarlet mulai menari mengikuti irama misterius yang tiba-tiba bergema di benaknya. Lagu-lagu asing meluncur dari bibirnya, seakan ia telah menyanyikannya seumur hidup.
Saat lantai dansa berputar semakin cepat, Scarlet merasakan tubuhnya melayang. Cahaya menyilaukan memenuhi ruangan, dan seketika itu juga, ia lenyap. Ketika sadar kembali, Scarlet mendapati dirinya berada di masa lalu, di tengah kemegahan istana yang dulu pernah ia lihat sebagai reruntuhan.
Di dunia baru ini, Scarlet bertemu dengan para bangsawan, merasakan sentuhan kain sutra, dan mencicipi hidangan mewah. Namun, di balik keindahan istana, ia juga menemukan intrik, rahasia, dan cinta yang rumit. Scarlet, dengan semangatnya yang membara dan bakat menulisnya, menjadi sosok yang unik dan menarik perhatian.
Namun, di tengah pesona kehidupan istana, Scarlet selalu rindu akan kesederhanaan desa dan mimpi-mimpi yang pernah ia miliki. Ia harus membuat pilihan sulit: tetap tinggal di masa lalu yang penuh keajaiban, atau kembali ke masa kini dan melanjutkan hidupnya sebagai seorang penulis.
bagaimana jika seorang gadis yang selalu ingin memiliki anak tanpa melahirkan harus meninggal sebelum mewujudkan impian nya?
terlebih lagi, bukannya menuju akhirat diri nya justru terdampar didalam sebuah novel fiksi yang dibencinya!!
'fuck, gua bahkan gatau berperan jadi apaan!! anj-
𝘀𝗶𝘀𝘁𝗲𝗺 𝗹𝗼𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴...
𝟭%...𝟰𝟯%... 𝟲𝟳%... 𝟳𝟵%... 𝟵𝟵%...
𝘁𝗶𝗻𝗴!!
𝘀𝗶𝘀𝘁𝗲𝗺 𝗲𝗿𝗿𝗼𝗿... 𝗺𝗲𝗺𝘂𝗮𝘁 𝘂𝗹𝗮𝗻𝗴 𝘁𝘂𝗮𝗻 𝗿𝘂𝗺𝗮𝗵...