Ceria Atmanegara

"Katakan, Ceri sayang. Kalau sekarang kamu mengandung anakku."

Syahda mengetatkan tangannya di pundak Ceri. Meyakinkan kalau gadis yang berselimut kabut amarah di sampingnya benar-benar sudah hamil anaknya.

Ceria ingin menghantam kepala pria yang mengaku-ngaku ayah dari benih di kandungannya dengan botol yang sudah ada di tangannya.

"Jangan-jangan kamu juga mengatakannya pada Marshal, kalau aku hamil anak mu." Ceri sudah tak tahan. Ia berteriak melemparkan botol air mineral ke kepala Syahda. Tapi gerakan Syahda jauh lebih cepat menghindari botol itu menghantam kepalanya.

"Memangnya kamu menginginkan pernikahan itu? Bukannya kamu kabur dari acara lamaran mu sendiri."

Ya, Ceria kabur saat Marshal dan keluarganya datang melamar. Ia tak mau dijodohkan, bukan karena apa. Setahu Ceri, Marshal sudah punya kekasih tak lain sahabatnya, Tiana. Apes, rencana kaburnya itulah awal semua di mulai, Syahda kerap mengganggu hidupnya dan membuat perhitungan sebab gadis itu telah membuat Syahda juga kehilangan Karina. Impas bukan?