Seragam itu tampak biasa saja, sama seperti yang dikenakan oleh ratusan siswa lainnya. Setiap pagi, Alya memakainya dengan hati-hati, merapikan kerah, memastikan lengan bajunya tak kusut, dan menatap bayangannya di cermin. Tapi hanya dirinya yang tahu, di balik seragam yang rapi itu, ada luka-luka tersembunyi - bukan luka yang terlihat di kulit, melainkan luka yang menoreh dalam di hatinya.
Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat berlindung, berubah menjadi mimpi buruk. Setiap langkah di lorong seolah penuh dengan tatapan yang menghakimi, tawa yang mengejek, dan bisikan-bisikan yang mencemooh. Alya selalu bertanya dalam hati, "Apa salahku?" Tetapi jawabannya hanya sunyi. Hari demi hari, ia belajar untuk diam, menahan air mata yang membebani perasaannya.
Alya tahu bahwa melawan mungkin bukan jalan yang mudah. Ia hanya berharap satu hal, bahwa mungkin, suatu hari nanti, seseorang akan memahami luka-luka yang ia sembunyikan di balik seragam itu. Sebelum semua kekuatan dalam dirinya benar-benar habis, sebelum seluruh dunia mengira ia baik-baik saja... padahal ia sedang hancur perlahan dari dalam.
Tepat pada saat ulang tahunnya yang kedelapan belas, saat itulah Sehun harus merelakan mereka mengambil sesuatu yang berharga di dalam tubuhnya. Sesuatu yang mampu berdetak dan menyelamatkan orang itu.
Seharusnya.
(Complete)