Story cover for If My Heart Can Stay by NormanKarel
If My Heart Can Stay
  • WpView
    Reads 311
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 311
  • WpVote
    Votes 6
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published Apr 28, 2015
"Ahh... pertanyaan klasik. Aku tidak mau jatuh cinta karena... karena segala sesuatu yang jatuh pasti akan pecah. Begitu juga ketika jatuh cinta. Akan ada sesuatu yang pecah di dalam dirimu."

"Kalau begitu, kamu harus mencobanya."

"Mencoba untuk jatuh cinta? Tidak terima kasih. Aku tidak akan pernah bermain dengan sesuatu yang sudah tertera logo fragile."

>>>>>>>>><<<<<<<<<

Edgar Levi France -atau yang biasa dipanggil Elf- adalah pemuda yang pintar dan bekerja di kantor berita. 

Dia merupakan pria yang menyebalkan, dingin, kaku, terlalu bergantung kepada logika, dan yang membuatnya semakin buruk adalah dia tidak pernah percaya dengan cinta.

Namun naas, sebuah kecelakaan menimpa dirinya dan mengubahnya menjadi seseorang yang lebih buruk lagi. Dia kehilangan memorinya dan hanya dapat mengingat nama, sepotong janji, dan sebuah toples bekas selai kacang berisikan banyak sekali bintang dari kertas yang berwarna-warni.

Elf yang frustasi karena kehilangan memorinya harus melakukan sebuah perjalanan panjang untuk dapat mengingat kembali siapa dia sesungguhnya dan memenuhi janjinya kepada seseorang.
All Rights Reserved
Sign up to add If My Heart Can Stay to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
SPOILEDBOY by eggazahra
22 parts Complete
👋👋👋👋👋 ⚠️ Cerita ini mengandung alur yang tidak jelas dan banyak kata kata kasar yang berserakan seperti sampah ⚠️ Alur cerita hanya sekedar haluan author yang sangat tidak jelas ✍️ 👌👌👌✌️🤞✌️🤞👌👌 Tanya ean " lu pulang sama siapa " Jawab aletta " kepo banget si Lo " Ucap ean " pulang sendirian ya, motor lu mana " Jawab aletta kepo banget si Lo " Pulang bareng gua " " gak akan " " Di bandingkan jalan kaki lu, labuh baik ikut bareng gua " " Lu pikir gua se miskin itu sampai sampai pulang jalan kaki " " Cepet naik " " Gak " " Cepet " " Gak " " Cepet " " Gak usah maksa " " Naik gak " " Dasar cowok aneh, udah aneh pemaksa lagi " " Terserah gua " " Cepat naik " " Gak usah maksa kalau gak mau ya gak mau " " Kalau gua maunya maksa gimana, udah gak usah banyak ngomong ceper naik, di kasih tumpangan gratis juga, di sini banyak Lo yang mau di anterin pulang sama gua " " Yaudah sana sama orang yang mau pulang sama Lo aja, gua gak mau pulang sama lo " " Gua maunya Lo " " Tapi guanya gak mau " " Cepet naik susah banget sih nih cewe " " Cepet naik pulang bareng gua atau mau gua tabrak Lo dari belakang " " Dasar cowo kasar, udah kasar jelek lagi " " Terserah Lo mau Lo anggap gua jelek atau pun apa terserah " Intinya gua mau pulang bareng Lo Nih orang keknya gila deh, aneh banget jirr. Iya gua gila karena Lo. Dih anjirr dia denger lagi Dih kagak jelas lu Ya kan yang jelas cuma cinta gua ke Lo Nih cowo makin aneh aja. Udah jangan banyak bacot cepet naik, udah telat nih, gua harus kumpul sama teman teman gua. Aletta pun males kalau perdebatan yang tidak jelas ini makin panjang dan akhirnya Aletta memutuskan untuk..... Akhirnya aletta pun naik juga tuh ke motor.
Argithan √ by armala_th
50 parts Complete
"Please, Pak. Ara beneran nggak mau di cincang sama kaprog gila, Paaak!!!" Pasang senyum sejuta byte, akhirnya pak ojol menyerah. Ia menepikan motornya. Kemudi motor beralih ke tangan. Ara tersenyum puas harapannya terpenuhi. Saatnya beraksi. "Aduh, mbak..., jantung Pak Ojol mau copot!!!" Belum banyak beberapa menit, telinga Ara sudah dicemari oleh teriakan dari si pemilik motor. Tak peduli dengan itu, Ara menancapkan gas lebih banyak lagi. "Awas, mba eee! Bakul krupuk!" Bodoamat, Pak! Wkwk. Bibir Ara mengencang menyesuaikan gas yang ia tarik. Bakul krupuknya aja yang nggak tau diuntung. Memakan banyak tempat, huhhh. Berbelok ke area sekolah dan mengakhirinya dengan mengerem mendadak. Membuat Ara sediki tersungkur ke depan akibat tekanan tubuh dari si penumpang. "Aduh, Mbaknya ... cantik-cantik naik motor, kok, kayak orang kesurupan!" Pak Ojol mengusap-ngusap dadanya. Tenang, Pak. Masih idup, kan? Ara tak menggubris, ia mencopot helm yang menaungi kepala Ara dan memberikan ke pemiliknya. Ia menyodorkan uang pas ke pak ojol. "Thanks, ya, Pak!" Pak ojol menggelengkan kepalanya. Darahnya sor-soran, jantungnya deg-degan. Bocah SMK mengajak pak ojol mau mati. Haduh! Ara berlari kecil menuju kelasnya. Koridor cukup sepi. Untungnya, di gerbang tidak ada BK ataupun satpam, si Gatol botak! "Ternyata, selain jadi murid bar-bar, kamu juga jadi pembalap." Tepat sekitar enam meter dari jaraknya Ara, si kaprog gila itu sedang berjalan di belakangnya. Bersuara dengan mistisnya, Ara menjadi was-was. Masalah apa lagi, ya, Allah.
Black Ravens New Generation  by AndriBlac
36 parts Complete Mature
> Dua puluh tahun telah berlalu sejak Revan Putra, Sang Gagak Hitam, menjadi legenda jalanan Jakarta. Kini, STM Batara tetap berdiri, namun dunia telah berubah. Di tengah lorong-lorong tua dan lapangan berdebu itu, muncul seorang bocah baru: Reno Aldino. Seorang siswa dengan kelincahan mustahil, senyuman nakal, dan mulut yang selalu siap melontarkan komentar santai bahkan saat pelipisnya hampir dihajar. Reno tidak berambisi menjadi raja jalanan. Dia hanya ingin bersenang-senang - melompat, menari di antara pukulan, dan membuat orang-orang sebal dengan tawa kecilnya. Tapi dunia keras tidak butuh banyak alasan untuk menyeret seseorang ke puncak. Dengan setiap pertarungan yang dia menangkan sambil bercanda, Reno mulai memimpin STM Batara tanpa pernah benar-benar meminta. Lalu datang Jeny Ryder, diva pop nasional yang bosan menjadi boneka dunia mewah. Menentang ayahnya, meninggalkan sekolah elit, Jeny memilih lari ke tempat paling jauh dari sorotan kamera: STM Batara, sarang para pemberontak jalanan. Pertemuan pertama mereka? Reno hanya menyeringai dan berkata, "Eh, Princess. Nyasar ya? Atau mau magang jadi tukang parkir?" Saat orang lain melihat Jeny sebagai bintang, Reno melihatnya sebagai manusia biasa - dan mungkin, untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Jeny merasa benar-benar bebas. Tapi Jeny belum tahu... Bocah aneh dengan senyum lebar itu, si 'badut berdarah', bukan cuma siswa biasa. Dia adalah pewaris takhta Gagak Hitam. Di bawah langit kelabu Jakarta, tawa Reno akan menggema bersama suara sirene, darah, dan debu jalanan. Dan dunia akan mengerti: Gagak Hitam belum mati. Dia hanya berubah bentuk - lebih liar, lebih bebas, dan lebih gila.
You may also like
Slide 1 of 9
Diary Ayra: Cerita Cinta SMA cover
Antagonis 2 (END) cover
dimana janji tersebut cover
SPOILEDBOY cover
Because I'm Stupid (End) cover
Argithan √ cover
Black Ravens New Generation  cover
Baneblood Brotherhood  cover
Uncontrollable Love  cover

Diary Ayra: Cerita Cinta SMA

54 parts Complete

Memang benar, masa SMA itu masa yang paling indah. Masa dimana kita mulai mengenal apa arti cinta sesungguhnya. Ayra selalu menanamkan pada pikirannya, bahwa ia tidak boleh terlalu berharap bahwa percintaannya di masa SMA akan sangat bahagia. Layaknya seperti cerita di film roman picisan dan dari cerita novel-novel koleksi miliknya yang selalu ia baca. Namun apalah daya jika ia bertemu dengan seorang cowok yang sangat mencapai standar pasangan idealnya. Pupus sudah semua yang sudah ia tanamkan pada dirinya selama ini. Dia, Heksa Albara Davendra. Satu-satunya cowok yang berhasil menerbos pintu masuk hatinya tanpa sengaja. "Ay, lo jangan gila deh. Ga baik suka sama pacar orang anjir!" sentak Nesa pada sahabat gilanya itu. Ayra memutar bola mata malas. Kalimat ini, mungkin sudah 1000 kali ia dengar dari Nesa. "Gue engga bisa! Siapa suruh hati ini letoy dan mudah baper gitu aja!" "Dia apain lo emangnya?" "Kemarin dia gangguin gue," balas Ayra senyum-senyum sendiri mengingat kejadian tempo hari. Nesa melotot tak percaya. "Cuma karna itu?" "Iya." "Gila!" Ayra terlalu larut dalam bahagianya. Sampai ia melupakan satu fakta, bahwa Heksa sudah mempunyai seseorang yang sudah menetap dalam hatinya. Nadya Wahyuni. Heksa mencintai Nadya. Bukan Ayra. Heksa seperti itu, hanya karna menghargai Ayra sebagai seorang sahabat & teman kecilnya. Tidak lebih. Garis bawahi itu.