Sekelompok siswa SMA yang gemar cerita horor membentuk "Klub Tengah Malam" untuk berbagi kisah seram setiap malam di gedung tua sekolah yang sudah lama terbengkalai. Anggota klub ini terdiri dari berbagai karakter dengan keunikan masing-masing: terdiri atas Yuraren, Exilandra, Berlian, Encia, Fahri, Brian dan Zayne. Dalam bayang-bayang lampu senter, mereka saling mengisahkan cerita seram, merasa aman karena percaya ini hanya permainan.
Namun, suasana berubah saat suatu malam mereka menerima pesan anonim yang mengungkapkan misteri gelap di sekolah tersebut: bertahun-tahun lalu, seorang siswa hilang secara misterius tanpa jejak. Sang pengirim pesan menantang mereka untuk menyelidiki kebenaran di balik hilangnya siswa itu. Awalnya, mereka menganggap ini hanya permainan atau ujian keberanian lain, namun rasa penasaran menguasai mereka, dan mereka pun memutuskan untuk menerima tantangan tersebut.
Seiring penyelidikan yang mereka lakukan, petunjuk demi petunjuk menuntun mereka pada penemuan yang lebih mengerikan: hilangnya siswa itu bukanlah kecelakaan, tetapi bagian dari sebuah rencana jahat yang diatur oleh seseorang dari sekolah. Mereka mulai merasa diawasi oleh sosok misterius yang selalu muncul di bayang-bayang, membayangi langkah mereka seolah-olah tengah memperingatkan mereka untuk berhenti.
Ketegangan semakin meningkat saat bukti-bukti menunjukkan bahwa "seseorang" itu bukan hanya terkait dengan siswa yang hilang, tapi juga masih aktif dan memiliki pengaruh kuat di sekolah hingga kini. Semakin horor.
Apakah mereka akan bisa menyelesaikan semua teka-teki yang terus menghantui mereka?
"Satu misteri terbuka, salah satu kalian akan menghilang."
𖤛𖤛𖤛
Start: -
Finish: -
👻 Author collab
👻 Hanya sebuah fiksi remaja
👻 Hasil pikiran kami berdua
Kisah Atala yang hidupnya penuh luka.
Kalian tau bagaimana rasanya dibuat terluka oleh orang-orang yang kita anggap rumah.
"Apakah kalian pernah merasakan hal yang paling menyakitkan, yaitu Disalahkan saat kita bersuara atas rasa sakit".
" Dianggap penyebab kepergian sosok yang tak pernah kutemui, bahkan aku seperti tak mengenalnya. Padahal aku sangat butuh sosoknya".