Mikael Vasa anak sulung dari keluarga cemara yang penuh kehangatan dan prinsip hidup sederhana. Ia dikenal tenang, bijak, dan lebih memilih tindakan daripada kata-kata adalah caranya menunjukkan perhatian.
Sifatnya yang soft spoken membuat banyak orang nyaman berada di dekatnya. Ia menjalin hubungan dengan Catherina, gadis yang terlihat galak dari luar, tetapi hatinya selembut kapas hanya Mikael yang membuat wajah galaknya luluh.
Nakara hidup hanya bersama ayah tunggalnya. Ayah yang sangat sayang, tapi juga sangat sibuk, jarang pulang, sehingga Nakara tumbuh mandiri. Sifat jailnya muncul sebagai pelarian, emosinya muncul sebagai perisai, dan bela diri menjadi tempat ia menyalurkan semuanya.
Di sekolah, ia punya satu orang yang ia labeli sebagai "musuh" Nina. Pertengkaran kecil, saling menyindir, dan adu tatapan menjadi rutinitas, meski semua orang tahu Nakara sebenarnya menyukai Nina kecuali dirinya sendiri.
Aldean Wija, anak mamih papih, hidup nyaman dan santai. Hobi main game, mager, dan sering ngomong tanpa filter. Meski begitu, ia luar biasa peka hanya gengsi dan malu yang membuatnya menutupi sisi lembutnya. Ia teman kecil Mikael, dan meski sering kelihatan acuh, ia selalu muncul saat dibutuhkan.
Milchel Levi atau Levi, sosok pendiam yang jarang bicara, tetapi sekali bicara, biasanya tepat sasaran. Ia berada di antara bijak dan kocak, tergantung dengan siapa ia berbicara. Bersama Nakara, ia partner jail yang sering membuat guru-guru jengkel. Dengan Aldean, ia partner gaming yang bisa menghabiskan berjam-jam di warnet dekat sekolah. Dengan Mikael, ia sering duduk bengong di rooftop sekolah, memandangi langit Jakarta yang jarang cerah. Hobi Levi merakit lego membuatnya terbiasa melihat bahwa sesuatu yang kacau sekalipun bisa menjadi indah, asal diletakkan di tempat yang tepat dan ia suka aralie?
"Cepetan masuk bego! nanti ada yang liat." sentak Vinncent menarik tangan Ashleyya agar masuk kedalam mobil.
"Orang gila, kalo nganu tanggung jawab dong sama cewek lo!" bentak Ashleyya tapi tetap masuk kedalam mobil.
"Cepet susuin, susu lo kan gede." ujar Vincent dengan santai nya menunjuk payudaranya.
"Gue belum pernah hamil, bego."
"Ya biarin napa, tuh bayi cowo pasti demen, gue aja demen sama susu lo." ujar Vincent sembari meremas payudara Ashleyya.
PLAKKKK.
"VINCENT, ANJING!" teriak Leyya