Cezha - sebentar lagi usianya menginjak kepala tiga, tetapi ia sama sekali belum jadi apa-apa. Ketika semua orang-orang di sekitarnya sibuk berjibaku dengan bagaimana mewujudkan hidup kaya raya, sedangkan ia hanya terperangkap dalam pikiran yang beranggapan kalau 'kita hidup untuk mati, kenapa mati-matian mengejar sesuatu?'
Padahal, jika diingat kembali jauh ke belakang, dia adalah anak perempuan dengan mimpi besar, yang tidak pernah menyerah. Ternyata, kehilangan banyak hal dalam hidup, mengubah cara pandangnya terhadap sesuatu. Seputus-asa itu yang ia rasakan.
Seseorang pernah bertanya padanya, "nanti kalau lulus dari sini, kamu mau jadi apa?"
Cezha mengangkat bahu. "Aku ikut kemana takdir membawa saja. Mau jadi apa pun kan aku jalani."
"Kamu enak sih, banyak uang. Kaya raya!"
Cezha tertegun mendengar ucapan itu. Ia bukan banyak uang. Apalagi kaya raya. Ia hanya tidak peduli dengan hal itu, masa bodoh, dan sudah terlalu lelah dengan kenyataan hidup yang tak sesuai ekspektasi seringkali. Mungkin kalau ia katakan, ia hanya berusaha hidup apa adanya, dengan mensyukuri apa pun, tentu saja tidak akan ada yang mempercayainya.
Perempuan itu menghela napas dengan keras. "Hebat sekali aku menyembunyikan kesulitanku, hingga dengan mudahnya orang-orang beranggapan hidupku ini teramat sangat penuh dengan keberuntungan."
Apa yang kalian dengar dan lihat jika ada santri baru? Kenakalan? Yah, sama halnya dengan santri baru ini. Nakal sudah mendarah daging ditubuhnya, tanpa melakukan kenakalan satu hari membuat dirinya seperti kehilangan semangat hidup.
Sridevi Aziza Putri, santri baru dari Jakarta itu membuat seisi pesantren Al-Falah milik sang Kakek menggelengkan kepala dengan kenakalannya. Semua ustazah dan ustadz saja sudah jengah dengan tingkah santrinya satu itu. Tidak ada kata jera dikamus santri tersebut setelah mendapatkan beberapa hukuman yang diberi oleh keamanan pesantren.
Tetapi, perubahan demi perubahan terlihat saat santri itu pertama kali melihat seorang Gus tampan disana yang katanya beliau tengah mengabdi dipesantren tersebut selama hampir dua bulan.
"Afwan Gus, kriteria istri Gus seperti apa?"
"Seperti kamu, Devi"
"Maksudnya Gus?"
"Maksud saya, tidak ada kriteria lain selain kamu. Istri SAH saya"
Bagaimana kisah santri nakal itu? Akankah dia akan tetap nakal jika sudah bertemu dengan pujaan hatinya? Atau bahkan akan lebih dari sebelumnya? Aku pun tidak tahu wkwkwk
WARNING⚠⚠
SEMUA FOTO DAN KATA KATA YANG DI CANTUMKAN DI CERITA INI SEBAGIAN DIAMBIL DARI MEDIA SOSIAL!!!
Jangan lupa staytune terus guys!!
Start : 02.Mei.2024
Finish :