Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan hidayah dan petunjuk-Nya dalam setiap langkah perjalanan hidup kita. Buku ini, "Perjalanan Menuju Illahi," hadir sebagai panduan bagi setiap jiwa yang merindukan kedamaian, makna, dan hubungan yang lebih dalam dengan Sang Pencipta.
Di dunia yang penuh dengan hiruk-pikuk dan tantangan, seringkali kita terjebak dalam rutinitas yang membuat kita lupa akan tujuan akhir dari kehidupan ini. Perjalanan spiritual adalah sebuah usaha untuk menemukan kembali jati diri kita, menyadari kehadiran Ilahi, dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Dalam buku ini, kita akan menyelami berbagai aspek dari perjalanan menuju Tuhan, mulai dari pengenalan diri, praktik ibadah, hingga refleksi atas setiap pengalaman yang kita hadapi.
Setiap bab dalam buku ini dirancang untuk membimbing pembaca melalui berbagai tahap perjalanan spiritual. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang diri dan lingkungan sekitar, diharapkan pembaca dapat menemukan inspirasi dan motivasi untuk terus melangkah, meskipun di tengah berbagai rintangan dan ujian.
Semoga buku ini menjadi sarana untuk merenungkan, belajar, dan bertumbuh dalam iman. Mari kita bersiap untuk membuka hati dan pikiran kita, serta menjadikan perjalanan ini sebagai langkah awal menuju kedamaian dan kebahagiaan yang hakiki.
Akhir kata, saya berharap buku ini dapat memberikan manfaat dan menjadi teman setia dalam perjalanan spiritual Anda. Selamat membaca dan selamat berpetualang menuju Ilahi!
Dengan hormat,
[Penulis]
Diah, seorang santriwati yang overthinking, menjalin cinta virtual dengan Zey. Karena terlalu percaya omongan orang, Diah menuduh Zey tanpa bukti. Sakit hati, Zey memilih pergi.
Menyesal, Diah berusaha mendapatkan Zey kembali lewat doa dan usaha . Namun, Zey sudah muak dan enggan memberi kesempatan.
Mampukah Diah mengubah takdir melalui doanya, atau semuanya sudah terlambat?
---
Bab 1: Perkenalan yang Tak Disangka
Bab 2: Percakapan yang Menghangatkan Hati
Bab 3: Perasaan yang Tak Bisa Dibendung
Bab 4: Pengakuan Pertama
Bab 5: Bulan-Bulan yang Manis
Bab 6: Kecurigaan yang Menyusup
Bab 7: Suara-Suara Asing
Bab 8: Ujian Kepercayaan
Bab 9: Keputusan yang Disesali
Bab 10: Permintaan yang Terlambat
Bab 11: Rasa Sakit yang Tak Terduga
Bab 12: Pergi untuk Kebaikan
Bab 13: Perjuangan Dimulai
Bab 14: Mencari Jawaban di Langit
Bab 15: Isyarat dari Mimpi
Bab 16: Rindu yang Menggerogoti
Bab 17: Pesan Tanpa Jawaban
Bab 18: Menemukan Cahaya dalam Kegelapan
Bab 19: Kabar yang Menggetarkan Hati
Bab 20: Kesempatan Terakhir
Bab 21: Mengikhlaskan dengan Sepenuh Hati
Bab 22: Zey dan Doanya Sendiri
Bab 23: Ujian Terakhir
Bab 24: Keajaiban dalam Waktu yang Tepat
Bab 25: Percakapan yang Penuh Makna
Bab 26: Jalan yang Masih Terjal
Bab 27: Kesabaran yang Berbuah Manis
Bab 28: Jawaban dari Langit
Bab 29: Akhir yang Tak Disangka
Bab 30: Bersatu Kembali dalam Doa
Samarinda
Minggu-16-maret-2025