OM SION?
  • Reads 12,847
  • Votes 811
  • Parts 19
  • Reads 12,847
  • Votes 811
  • Parts 19
Ongoing, First published Nov 14
3 new parts
"om.... emang gapapa ya? yuyu takut dimarahin buna sama ayah"-yushi.

"udah ini enak ko.. percaya sama om"-sion





Comingsoon

"Om? Hiks bangun om" -yushi

"Kamu kenapa disini?" -sion

"Aku di culik sama orang orang besar hiks"- yushi

♡

"Om gila? Kenapa banyak banget foto aku setelah kita berhubungan?"-yushi


"Biar om selalu inget kalau kamu se sexy itu" - sion

"Om beneran udah gila!" -yushi

"Om gila karena kamu" -sion





#1- wish
#1- yusion
#2- siyu
#3- nominfamily
#3- sion
All Rights Reserved
Sign up to add OM SION? to your library and receive updates
or
#45nctdream
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
Dosa Ku cover
Jaesahi Family cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
What about me(siryo) cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
antagonis wife [TERBIT] cover
ka bian✓|boys love| cover
Fiction -sungjake✔ cover
Stars Behind the Darkness (End) cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.