Why me?
  • Reads 2,587
  • Votes 183
  • Parts 5
  • Reads 2,587
  • Votes 183
  • Parts 5
Ongoing, First published Apr 28, 2015
"Daddy, why me? kok aku sih yang harus ngalah kakak tengil itu." ujar sisi sebal

"Si, ka Galang bakal bantuin daddy di sini. Nah kalo kamu ngurusin perusahaan daddy di Australia ya" bujuk sang ayah.

"This is unfair! Aku itu anak cewek dad. kok gak aku aja yang bantuin dad. Mom,  help me. Aku gak mau pisah ama mommy" ketus sisi lagi.

"Sayang, di sana ada Ka Tristan kok temenin kamu, Rey adik sepupu mu juga ada. Mommy juga gakmau pisah sama kamu, tapi ini untuk kebaikanmu sayang" bujuk Mommynya pula.

"WHATEVER. BILANG AJA MOMMY AMA DADDY UDAH GAK SAYANG AKU LAGI. MAU BANGET PISAH AMA AKU. KALO ITU MAU KALIAN,FINE. AKU BAKAL KE AUSTRALIA"
All Rights Reserved
Sign up to add Why me? to your library and receive updates
or
#165digo
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
BABY CHANIE cover
Kisah Tak Sempurna cover
Rafa [End💗] cover
oneshoot twoshoot Bp  (Treasure) 🔞 cover
The Best Of Miracle cover
After Graduation cover
brother ; drarry cover
Kesayangan Bunda cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.