Di dunia yang penuh hilir mudik rudal ini, kamu perlu membuka mata lebih lebar. Tengoklah ke kanan dan ke kiri, ke atas dan ke bawah, ke dalam dan ke luar, barangkali musuh telah menguntitmu dari pengungsian sebelumnya. Pengungsian yang telah mereka luluh lantahkan beserta penghuninya. Penghuni yang telah mereka ledakkan hingga burung hering pun jijik memakan bangkainya. Di dunia yang penuh tangis dan darah ini, hatimu harus sekeras baja... atau metal apapun yang para penjajah itu gunakan untuk melapisi tank mereka. Logam yang tak tergores sedikitpun ketika para pejuang muda itu melemparinya dengan batu dan molotov. Rodanya terus melaju meski remukan tulang anak-anak hingga lansia terselip di rantainya. Di dunia yang fana ini, semangatmu harus tetap abadi. Gaungnya akan melebihi dentum atom yang mereka jatuhkan di sekolah-sekolah. Riuhnya akan melebihi tangis ibu yang kehilangan keempat anaknya, suaminya, kakaknya, adiknya, dan keinginan hidupnya. Tapi, di dunia yang hina ini, kamu mungkin seorang diri. Nyawamu hanya sisa sebiji. Tapakkan tiap langkah dengan hati-hati. Tidak setiap orang yang kau temui bisa kau percaya. Tidak setiap orang yang kau percaya benar manusia. Tidak ada manusia yang bisa membaca hati. Makanya, jagalah dirimu sendiri.All Rights Reserved
1 parte