"Zain Al-fatih" nama suci yang diberikan oleh Amina ibunya. Tapi sosok yang membawa nama itu harus hidup dengan trauma yang begitu melekat dalam dirinya. Ssrrttt... srrrtttt... Suara gesekan kursi yang diseret membuat anak usia 9 tahun harus terguncang takut. la sedang bersembunyi di bawah tempat tidur dengan tatapan mengikuti setiap langkah ayah yang mencarinya. Melihat ibunya yang terbaring tak berdaya usai dipukul begitu kejam oleh suaminya. Kini pria itu terus mengincar Zain, anak kandungnya. "Ibuu...." deraian air mata mengalir tanpa suara. Itu adalah mimpi buruk yang pernah menjadi nyata. Dan suara itu terus terbawa sampai Zain berusia cukup dewasa. "Aku seperti hewan buruan ayah," ucap Zain di usia 17 tahun tepat saat ia duduk di kelas Tiga SMA. "Aku hanya ingin hidup selayaknya manusia dengan jiwa yang hidup."Todos os Direitos Reservados
1 capítulo