Rinai melangkah dalam sunyi, menuju gedung tua tempat dunia seakan berhenti. Angin malam menggigit kulitnya, tapi ia tak peduli. Di tepi itu, matanya terpejam, seolah ingin melepaskan beban yang tak lagi mampu ia pikul. Apa yang membuat hati seseorang terasa hampa meski dunia terus berputar? Apa yang begitu menyakitkan hingga langkah menuju akhir terasa lebih ringan daripada bertahan? Dan, adakah harapan tersisa bagi jiwa yang terperangkap dalam gelap?All Rights Reserved