Hanya kisah fiktif belaka, tentang DIMHAS RIAKA AWDAYA (19 Tahun) yang merasa bahwa dunia tidak memiliki pusat padanya untuk bahagia. Selama hidup, kepahitan turut menggiringnya untuk merasakan. Tak ada sesuatu yang membuatnya kuat, selain memiliki keyakinan teguh bahwa suatu saat, “Ayah akan menyayangiku juga seperti yang lain.” Miris, adalah kata yang cocok untuk menggambarkan bagaimana keadaan laki-laki itu. Selain kehilangan sosok ibu yang menenangkan, ia juga harus mengalah dalam hal percintaan. Belum lagi, kebencian dari ‘ayahnya’. Ini adalah kisah DIMHAS, kisah sederhana dan sangat singkat tetapi membekas dalam ingatan. Bahwasanya, pusat kebahagiaan itu adalah orang yang kita cintai. Salam hangat, dinosaurussx_ story from: cerpen gagal menang😭🤲