Tangannya kini membuka seragam kerja biru yang Luna kenakan, kancing demi kancing pria itu lepas dengan sangat menikmati sampai kancing terakhir. Terlihat perut putih langsing dan mulus Luna, Pria itu menjulurkan lidahnya menjilat panjang bawah pusar sampai dengan Bra Merah menyala yang digunakan Luna. Bibir pria itu kembali tersenyum dengan diiringi tawa jahat yang ter-lantun, Tangannya kembali merogoh dan mengambil pisau lipat di sakunya, membukanya. Kedua tangan pria itu menyiku dan menadah dengan pisau lipat yang terjepit diantara ibu jari dan telunjuknya, membuat gestur seperti dokter bedah yang hendak berdoa sebelum melakukan operasi. Bagian tumpul pisau itu menempel tepat ditengah bawah dada Luna. Pria itu menggeseknya dengan brutal keatas dan kebawah, mencabik-cabik perut Luna dengan sisi tumpul pisau itu dan tertawa keras, begitu menikmati permainannya seperti anak kecil yang kegirangan. "Ups.. HAHAHAHAH" Ucapnya dengan telapak tangan menutup mulutnya saat melihat terdapat luka lecet kecil di perut mulus Luna yang mengeluarkan beberapa tetes darah segar akibat goresan pisau itu. Trigger Warning!!! 🚧 Explicit Mature Content 21+ Only Cerita ini mengandung adegan dewasa, adegan tidak nyaman, darah dan kekerasan. Tidak untuk anak dibawah umur. Dapat menyebabkan Mual, Merinding, Perasaan jijik, Basah dan Tegang 😈 Jika merasa risih dengan cerita ini, dipersilahkan pergi tanpa meninggalkan hate comment ataupun report. Harap membaca dengan bijaksana.. salam hangat dari penulis yang berharap banyak mendapat kritik dan komen💕 pemadam birahi.All Rights Reserved
1 part