9 parts Complete [Terbit dan dapat dibeli di Guepedia.com]
Karamel Krisnanda. Amel.
Dia punya nama yang unik, tingkah yang unik, abang yang unik, kucing yang unik, dan keluarga yang ... nggak unik. Tapi nyiksa.
Hidup Amel yang terkekang dikte Ayah-Bunda untuk mencetak anak-anaknya sebagai penerus restoran keluarga masih terasa tolerable, dapat dijalankan, selama Amel ditemani sekaligus dibimbing oleh abangnya, Vion.
Otomatis, ketika Vion menghilang dari hidupnya, hari-hari Amel di rumah terasa bagai neraka.
Kavion Krisnanto. Vion.
Dia sadar telah menyia-nyiakan hidupnya setelah mengabdi sepanjang usia, tekun menjalankan titisan karir yang telah diukir oleh orangtuanya, 'dibuang' dalam sekolah di tempat nun jauh disana, hanya untuk dimanfaatkan eksistensinya sebagai perpanjangan ambisi kukliner keluarga.
Memasak baginya adalah kewajiban, namun bisa jadi suatu rutinitas yang menjemukan kalau saja tidak ada adik kecil yang menjadi tujuan hidupnya sekaligus garnish pada hari-hari Vion; Karamel.
___
Keputusan egois Vion untuk meninggalkan Karamel membawa badai tersendiri bagi keluarga mereka. Akankah tekad berbumbu rindu, kewajiban berkedok tanggung jawab, dan rasa bersalah bertabur ego mengabulkan keinginan Karamel untuk menemukan kakaknya kembali?