Hero no Hero: The Glory That Sank/Kejayaan yang Terbenam (ID/ENG)

(ENGLISH TRANSLATE)
The Kingdom of Hown was once a living poem, each part like a beautiful verse in a tale of wisdom and courage. Its mountains stood as eternal guardians, its valleys lush and verdant, brimming with fertile fields, and its rivers flowed like silver threads, bringing prosperity to its people.

Yet, fate often plays the role of a cruel poet, turning poems into elegies. After the wise ruler King Reinhardt Kenzō Maximilian and his family perished under the curse of a mysterious deity, Hown fell into the hands of King Ryuji Von Finsterwald, a ruler who governed not with love, but with fear and greed.

Amid the shadows that engulfed the kingdom, a young man named Hiroki Wagner lived in uncertainty. Unbeknownst to all, the blood of the Wagner family-Hown's founding lineage-ran through his veins, marking him as the heir to a power that surpassed human imagination.

(INDONESIA TRANSLATE)
Kerajaan Hown dulunya adalah sebuah puisi yang hidup, setiap bagiannya seperti bait indah dari sebuah kisah kebijaksanaan dan keberanian. Gunung-gunungnya berdiri seperti penjaga abadi, lembah-lembahnya hijau, penuh dengan ladang yang subur, dan sungai-sungainya mengalir bagai benang perak, membawa kesejahteraan kepada rakyatnya.

Namun, takdir sering kali menjadi penyair yang kejam, merubah puisi menjadi elegi. Setelah Raja Reinhardt Kenzō Maximilian, sang penguasa bijaksana, wafat bersama keluarganya akibat kutukan dewa yang misterius, Hown jatuh ke tangan Raja Ryuji Von Finsterwald , seorang penguasa yang memerintah bukan dengan cinta, tetapi dengan ketakutan dan kerakusan.

Di tengah bayangan yang menyelimuti kerajaan, seorang pemuda bernama Hiroki Wagner hidup dalam ketidakpastian. Tidak ada yang tahu bahwa dalam darahnya mengalir warisan besar dari keluarga Wagner, pendiri pertama kerajaan Hown, dan bahwa ia adalah pewaris kekuatan yang melebihi imajinasi manusia.