Melisa Kania Rosyanti, atau yang kerap disapa Memel, ia adalah salah satu makhluk di bumi yang bisa dibilang beruntung, karena hidup seorang Memel bisa dibilang sempurna, ia mempunyai keluarga yang menyayanginya, lalu mempunyai teman yang selalu mendukung dirinya, juga mempunyai kekasih yang selalu ada untuknya.
Putra Adinata, atau yang kerap disapa Nata, hidup Nata yang semula seperti benang kusut, kini berubah tertata rapi hanya karena kehadiran seorang wanita yang tak pernah Nata sangka-sangka kedatangannya, ia bersyukur karena dipertemukan dengan Memel, wanita cantik dan baik, Nata merasa jika Memel adalah rumah baginya.
Di bawah langit biru, kisah mereka bermulai.
DILARANG PLAGIAT!!!
Cover by Pinterest
"masa iya anak SMA ngacak - ngacak pikiran gue?"
.....
"Tolong saya sekali lagi dong pak, penguntit gila itu masih ngikutin saya. Please pak" tangannya mengatup dengan memohon agar pria itu membantunya lagi.
"Oke! Sini ikut saya" Pria dewasa itu menyambar baju panjang dan lengan Lingga. memepetkannya di tembok dekat ruang ganti.
"Kamu diam ikuti saya" katanya dengan tegas.
....
Hani menengokkan kepalanya setelah melihat pria didepannya bersemangat melempar bola basket kedalam ring di timezone. kini ia mendapati kawannya, Lingga ternganga pada pria yang akhir - akhir ini mengisi kekosongan hidupnya. serta gadis yang berada pada ujung kanan lingga -Shenna juga terpana atas ketampanan pria brewok itu.
"Gila ganteng banget anjir" Lingga masih tak mengedipkan mata dan terus memandangi.
"iya woeeyy!" Hani mengiyakan.
"sadar guys, umurnya 30" sedangkan Shenna yang tak dipungkiri juga merasakan hal yang sama. hanya saja dirinya sajalah yang realistis dan tetap pada batas wajar.
....
"Pak Aksara Pernah dugem?" mata lingga menatap Aksara menyelidik. mencoba mencari jawaban pada manik mata miliknya.
....
"Apa ayah tidak kesepian?" mobil golf melaju sedang. membawa dua penumpang, Ayah dan anak yang sudah lelah bermain golf tersebut. "rumah sebesar itu, setiap hari isinya hanya pelayan?"
Lingga mengamati wajah ayahnya yang mulai keriput. entah sejak kapan garis itu muncul. mata milik ayahnya mirip sekali dengan miliknya. tidak belo dan tidak cipit. sedang.
"Kenapa kamu tanya gitu?"
"Ayah tampak menyedihkan" kalimat yang Lingga buat, selalu berhasil membuat ayahnya tertegun. untuk menyalahkan tak sanggup, dan membenarkan pun akan lebih menyakitkan.