Celine sedikit meringis sambil memegang kepalanya yang masih sakit. Saat sudah sadar, ia melihat ke sekelilingnya merasa asing dengan tempat dimana dia berada, sesekali mengingat apa yang sudah terjadi padanya. " Perasaan aku cuma kepleset dikamar mandi kenapa udah didalam kamar aja, terus ini kamar siapa coba?"gumam celine. " Loh adek, kamu udah sadar? " Seseorang membuka pintu sambil membawa baskom ditangannya. 'Sejak kapan aku punya kakak'. Batin celine. Ia menatap dalam orang itu, senyum manisnya terlihat tulus di wajahnya tapi, celine masih berfikir sebenarnya dia ada dimana?. Celine terkejut, ia mendapat pelukan hangat dari orang yang mengatakan bahwa dia adalah kakaknya. " Kakak khawatir kalau kamu kenapa-kenapa?" " Memangnya aku kenapa?" Gumam celine yang masih bisa didengar. " Kamu siapa? " Tanya celine dengan wajah bingungnya. " Kamu lupa sama kakak dek? Ini kak tiara" . Ucapnya setelah melepaskan pelukannya. " Kak tiara, terus aku siapa? " Celine masih bingung. Tiara melongo mendengar ucapan yang keluar dari mulut adiknya, apa jangan-jangan adiknya hilang ingatan setelah terbentur meja cukup keras. "Nindia, nama kamu nindia anatasya. " Tiba-tiba celine teringat tentang naskah drama milik Farah sahabatnya, rencana dia akan membuat drama mini untuk pentas seni. Namanya benar-benar mirip dengan tokoh figuran yang tidak begitu penting hanya akan muncul beberapa kali di drama itu. 'Jangan bilang kalau aku terjebak didalam naskah itu'. Batin celineAll Rights Reserved
1 part