Naurellia Arabella, seorang gadis berusia 17 tahun, tumbuh menjadi pribadi yang tegar meski hidupnya jauh dari kata bahagia. kulitnya seputih porselen, dengan tinggi badan 163 cm, mencerminkan sosok yang anggun di luar, meskipun hatinya penuh luka. Sejak kecil, ia hanya mengenal kasih sayang seadanya dari om dan tantenya, yang menjadi pengasuhnya setelah kepergian orang tuanya. Namun, kasih sayang itu tidak pernah benar-benar ada. Mereka memperlakukannya dengan semena-mena, seolah ia bukan bagian dari keluarga, melainkan beban yang harus mereka tanggung. Naurel sering merasa terasing di rumah yang seharusnya menjadi tempatnya berlindung. Di balik senyumnya yang manis, ia menyimpan kesedihan yang tak pernah mampu ia ungkapkan. Setiap hari, ia menjalani hidupnya dalam kesunyian. Om dan tantenya tak pernah segan melimpahkan kemarahan atau mengabaikannya begitu saja. Namun, di tengah kesengsaraan itu, Naurel belajar untuk berdiri sendiri, merangkai harapan kecil dari serpihan mimpi yang ia miliki. Hidupnya adalah perjuangan, dan ia bersumpah bahwa suatu saat nanti, ia akan keluar dari bayang-bayang kelam yang membelenggu masa mudanya.All Rights Reserved
1 part