Sore itu, tanpa sengaja, seorang cewek umur delapan belas tahun ketemu sama bocah cowok umur tiga belas tahun. Pertemuan yang singkat banget, tapi siapa sangka, itu jadi awal cerita yang nggak disangka-sangka, cerita yang nantinya bakal ngubah hidup mereka berdua.
Sambil senyum hangat dan nada polos, si cewek ngomong, "Nanti, aku bakal jadi pacar kamu." Si bocah, yang namanya Jungwon, cuma bisa bengong sambil ngeliatin dia dengan tatapan bingung. Dia nggak ngerti apa maksud kata-kata itu.
Waktu pun berlalu, memisahkan mereka di jalan hidup yang beda. Tahun-tahun berlalu, Jungwon yang dulu masih kecil dan polos, sekarang udah jadi cowok dewasa. Tapi, dia masih inget janji masa kecil itu. Liana, cewek yang dulu ramah dan ceria, sekarang udah jadi wanita dewasa yang penuh pesona.
Saat takdir mempertemukan mereka lagi, Jungwon muncul dengan diam-diam menagih janji yang pernah dibuat Liana. Tapi di balik wajah tenangnya, ada rahasia yang dia sembunyiin-rahasia yang bisa bikin segalanya berubah.
Ini cuma mainan takdir doang, atau gimana?
Apakah cinta bakal jadi ikatan mereka?
Atau ada sesuatu yang lebih dalam, yang selama ini nggak pernah mereka sadari?
Aku menemukan petunjuk, saat kau membaca pesan yang kutinggalkan ini mungkin aku sudah pergi ke tempat itu. Atau ... jika belum, segera kejar aku. Karena jujur, aku bingung, apakah keputusanku sudah benar? Apapun itu, takdir apa yang akan menunggu nanti, tolong tampar saja aku jika kita bertemu.
***
Pesan yang Praksa tinggalkan ternyata hanyalah umpan yang membawa Lilyan masuk ke lubang yang lebih dalam. Tentang alasan kebencian Ayah Lilyan terhadap dirinya, dan rahasia yang disembunyikan orangtua Praksa.
Setelah berhasil melewati portal dan berjumpa dengan Praksa. Pada akhirnya Lilyan hanya dimanfaatkan. Sebuah senjata yang tertanam di tubuh Lilyan menjadi barang terakhir yang dibutuhkan untuk menyukseskan rencana mereka.
"Dari awal kelahiran mu, kau adalah 'biangnya' kau yang akan menyempurnakan rencana besar ini."