Chai dan Punny adalah dua pria manis yang hidup di puncak kemewahan. Sebagai putra dari dua pengusaha paling berpengaruh di negara itu, mereka memiliki segalanya: uang, kekuasaan, dan kebebasan untuk melakukan apa saja sesuai keinginan mereka. Kehidupan mereka penuh kesenangan dan kebodohan, membuat mereka dijuluki "dua cogil" oleh orang-orang di sekitar.
Namun, dunia mereka yang sempurna mulai goyah ketika mereka bertemu Arvent dan Navit, dua sahabat dengan latar belakang yang sangat berbeda. Arvent, seorang siswa beasiswa di sekolah elit mereka, bekerja paruh waktu di salah satu kafe milik keluarga Chai. Navit, ketua OSIS yang serius dan disiplin, justru dipekerjakan oleh ayah Punny sebagai bodyguard pribadi untuk menjaga putranya.
Insiden tak terduga mempertemukan keempatnya dalam situasi kocak dan rumit. Di balik tawa dan pertengkaran, tumbuh perasaan yang menguji batas persahabatan, cinta, dan perbedaan dunia mereka.
Bisakah hati-hati ini menyatu meski segalanya tampak berlawanan?
Di saat mereka mengucap jelas nama yang mereka cintai. Aku hanya diam merenung menatap langit-langit kamar yang bukan tempat ku. Torehan yang tak pernah ku tunjukkan.. mata ku tertuju pada seseorang yang ku abadikan nama nya. Apalah daya.. aku hanya ombak putih yang begitu mengagumi satu bintang yang sangat menyukai matahari. Untuk berharap sajah pun aku tidak berani. Aku dalam dilema.. bukan hanya sehari tapi setiap saat. Jauh.. sungguh jauh.. ini akan menjadi rahasia yang tak di ungkapkan.