Suatu malam yang biasa, di tengah perjalanan pulang, Al secara tak sengaja bertemu dengan seorang lelaki tua yang tampak aneh. Dengan mata yang tajam dan suara bergetar, lelaki tua itu memberi peringatan yang tak terduga: "Bersiaplah, karena dunia akan berubah dalam waktu yang sangat dekat." Sebelum Al sempat menanggapi, lelaki itu menghilang begitu saja, meninggalkan Al dengan kebingungan dan rasa takut yang tak dapat dijelaskan.
Namun, peringatan itu bukanlah sebuah mimpi. Hari-hari berikutnya, sesuatu yang tak pernah dibayangkan oleh umat manusia pun terjadi. Tanpa peringatan, dunia terjerembab ke dalam kekacauan-bencana alam melanda tanpa henti, langit berubah menjadi merah, dan masyarakat yang dulu teratur kini tenggelam dalam kekacauan yang tak terkendali. Tatanan sosial yang dulu ada kini hancur lebur, dan hanya ada suara jeritan serta tangisan di setiap sudut dunia.
Di tengah kegelapan itu, Al harus berjuang untuk bertahan hidup bersama kelima saudaranya yang masing-masing memiliki keunikan dan peran tersendiri. Namun, dalam dunia yang begitu rapuh, bagaimana mereka bisa bertahan? Bagaimana Al dapat melindungi mereka dari kehancuran yang merajalela, sementara dirinya pun tak tahu siapa yang harus dipercaya atau diandalkan?
Perjalanan Al dan kelima saudaranya bukan hanya sebuah perjuangan untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk menemukan jawaban atas peringatan misterius sang lelaki tua. Apakah ini benar-benar takdir yang harus mereka jalani, atau ada cara untuk memperbaiki keadaan? Dengan dunia yang hancur dan penuh kekacauan, Al harus memutuskan apa yang paling penting: apakah ia akan menyelamatkan saudaranya, atau berusaha menyelamatkan dunia yang telah runtuh?